Rabu 27 Jan 2021 16:27 WIB

Korban Meninggal Gempa Sulbar 105 Orang

Tim sinkronisasi telah melakukan validasi data korban meninggal.

Korban Meninggal Gempa Sulbar 105 Orang. Sejumlah pengungsi mengantre bantuan logistik yang terdampak gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (21/1/2021). Pasca terjadinya longsor yang menutup jalan trans Sulawesi di Kabupaten Majene penyaluran logistik dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan kini mulai lancar.
Foto: AKBAR TADO/ANTARA
Korban Meninggal Gempa Sulbar 105 Orang. Sejumlah pengungsi mengantre bantuan logistik yang terdampak gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (21/1/2021). Pasca terjadinya longsor yang menutup jalan trans Sulawesi di Kabupaten Majene penyaluran logistik dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan kini mulai lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, Jumat, 15 Januari 2021 hingga kini mencapai 105 orang.

"Berdasarkan hasil sementara sinkronisasi dan validasi yang dilaksanakan oleh tim, korban meninggal dunia akibat gempa bumi itu berjumlah 105 orang, yakni sebanyak 95 orang di Kabupaten Mamuju dan 10 orang di Kabupaten Majene," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Saidar Rahmanjaya, Rabu (27/1).

Baca Juga

Sementara, jumlah korban luka-luka akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene sebanyak 3.369 orang dan 89.524 orang yang terdampak dan terpaksa mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Kepala Kantor Basarnas Mamuju itu menyampaikan, tim sinkronisasi telah melakukan validasi data terkait jumlah korban yang meninggal dunia. "Sinkronisasi dilakukan dalam rangka menyiapkan data korban gempa bumi yang valid, guna mendapatkan santunan kepada ahli waris korban," ucapnya.

Ia juga menyampaikan, berdasarkan arahan Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, pada rapat evaluasi yang juga dihadiri oleh seluruh stakeholder,, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju ditunjuk sebagai koordinator dalam melakukan singkronisasi dan validasi data korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Majene dan Mamuju.

"Tim sinkronisasi dan validasi data korban meninggal ini, terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri, Kemensos, Kementerian Kesehatan dan BNPB dan beberapa sumber pendukung lainnya melakukaan proses validasi untuk mendapatkan data yang valid agar ahli waris korban meninggal dunia segera mendapatkan santunan," ujar Saidar Rahmanjaya.

"Pemberian santunan tersebut telah di proses oleh Kemensos. Kita berharap agar semua korban meninggal dunia dapat tervalidasi datanya, sehingga akan mempercepat proses pemberian santunan ke ahli warisnya masing-masing," tambahnya.

Sementara, berdasarkan data BNPB, kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju pada Jumat dinihari (15/1), yakni di Kabupaten Majene satu Kantor Danramil rusak, 17 fasilitas kesehatan, 4.122 rumah dan sebanyak 32 fasilitas ekonomi dan perkantoran yang rusak.

Di Kabupaten Mamuju, tercatat 3.741 rumah rusak, satu hotel, satu minimarket, kantor gubernur, lima unit fasilitas kesehatan, tiga jembatan rusak dan satu pelabuhan. Total kerugian akibat gempa tersebut ditaksir mencapai Rp 829,1 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement