Kamis 28 Jan 2021 17:51 WIB

LPOI-LPOK Sambut Baik Pertemuan Rutin Ormas di Kemenag

Pertemuan rutin ormas di Kemenag disambut baik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
LPOI-LPOK Sambut Baik Pertemuan Rutin Ormas di Kemenag. Foto: Toleransi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
LPOI-LPOK Sambut Baik Pertemuan Rutin Ormas di Kemenag. Foto: Toleransi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) menyambut baik program pertemuan rutin ormas Islam di Kementerian Agama (Kemenag). Sebelumnya Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Kemenag siap memfasilitasi pertemuan rutin ormas Islam.

"Itu (pertemuan rutin antar ormas Islam, red) suatu kegiatan yang dibutuhkan di Indonesia sekarang," kata Ketua LPOI dan LPOK, KH Iqbal Sulam kepada Republika, Kamis (28/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, sekarang banyak informasi dan opini simpang siur dari tokoh yang tidak jelas asal usulnya. Sehingga muncul kebencian dan adu domba. Maka dengan adanya pertemuan antar ormas Islam akan bisa menjawab itu semua.

Menanggapi harapan Menag terhadap pertemuan antar ormas Islam agar bisa merawat kembali ukhuwah Islamiyah di Tanah Air, Kiai Iqbal mengatakan bahwa ukhuwah Islamiyah harus diperkuat oleh hal-hal yang sifatnya positif. Misalnya bergerak untuk memajukan pendidikan dan memperkuat ekonomi umat.

"Kalau mengenai hal-hal yang sifatnya keagamaan individu buat bangsa Indonesia adalah sesuatu hal yang sudah bagian dari jiwa bangsa ini yaitu masyarakat yang religius, jadi itu tidak perlu dikhawatirkan lagi," ujarnya.

Kiai Iqbal mengingatkan, adanya kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pendidikan akan memunculkan perbedaan. Sehingga mudah untuk diadu domba satu sama lain dan dimanfaatkan oleh orang yang mengambil keuntungan dari perpecahan umat.

Menurutnya, untuk merawat ukhuwah Islamiyah kuncinya ada pada kesetarana pendidikan dan ekonomi. "Betul itu yang utama," ujar Kiai Iqbal.

Sebelumnya, Menag menyampaikan, Kemenag siap memfasilitasi pertemuan berkala antar ormas Islam. Hal ini diharapkan dapat merawat kembali ukhuwah Islamiyah di bumi Nusantara. 

Menurut Menag, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia yang dihuni mayoritas Muslim saat ini adalah berkurangnya atau semakin menipisnya jalinan ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam. 

"Saya sempat ditanya Presiden Joko Widodo mengapa harus membangun ukhuwah Islamiyah. Saya jawab bangsa Indonesia dihuni mayoritas Muslim, bila sesama Muslim dapat menjaga dan merawat semangat ukhuwah Islamiyah maka negara ini akan damai dan sejahtera," ujar Menag, Kamis (28/1).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement