Sabtu 30 Jan 2021 05:53 WIB

Dubai Disalahkan Menyebar Virus

Dubai Disalahkan Menyebar Virus

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
 Dubai Disalahkan Menyebar Virus. Foto: Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Dubai Disalahkan Menyebar Virus. Foto: Ilustrasi Covid-19

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Setelah membuka diri bagi orang-orang yang bersuka ria Tahun Baru, Uni Emirat Arab (UEA) kini disalahkan oleh beberapa negara. Banyak negara menilai Dubai menyebarkan virus covid-19 ke luar negeri.

Kantor Media Pemerintah Dubai mengatakan bahwa pemimpinnya melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menangani pandemi. "Setelah setahun menangani pandemi, kami dengan yakin dapat mengatakan situasi saat ini terkendali dan kami memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas dalam sistem perawatan kesehatan jika diperlukan," katanya.

Baca Juga

Tapi, mantan kepala keuangan Dubai, Nasser al-Shaikh, menawarkan penilaian berbeda. Dia meminta pihak berwenang untuk mengambil kendali atas beban kasus yang semakin membengkak.

"Kepemimpinan mendasarkan keputusannya pada rekomendasi dari tim, rekomendasi yang salah yang menempatkan jiwa manusia dalam bahaya dan berdampak negatif pada masyarakat kita," tulis Nasser.

Wilayah yang terkenal dengan maskapai penerbangan jarak jauh Emirates, gedung tertinggi di dunia serta pantai dan barnya, pada Juli menjadi salah satu tujuan perjalanan pertama yang menggambarkan dirinya sebagai tempat terbuka untuk bisnis. Langkah itu menghentikan kehancuran di sektor pariwisata dan real estat yang penting setelah penguncian dan jam malam sehingga membuat ekonominya berantakan.

Ketika pariwisata dimulai kembali, jumlah kasus virus korona yang dilaporkan setiap hari perlahan tumbuh. Meskipun sebagian besar penambahan kasus tetap stabil selama musim gugur.

Kemudian tibalah Malam Tahun Baru, selama 17 hari terakhir, UEA secara keseluruhan telah melaporkan rekor jumlah kasus virus korona harian. Kondisi iniim seiring bertambahnya jumlah antrean di fasilitas pengujian Dubai.

Militer melaporkan, lebih dari 900 warga Israel yang kembali dari Dubai telah terinfeksi virus korona saat melakukan pelacakan kontak. Para wisatawan yang kembali menciptakan rantai infeksi yang berjumlah lebih dari 4.000 orang.

Puluhan ribu orang Israel telah berbondong-bondong ke UEA sejak kedua negara menormalisasi hubungan pada September. Pakar Kementerian Kesehatan Israel, Dr. Sharon Alroy-Preis, dikutip oleh //Channel 13 TV// mengeluh kepada pejabat lain bahwa beberapa minggu perjalanan lebih mematikan daripada puluhan tahun tidak ada hubungan dengan negara Arab.

Sejak akhir Desember, Israel telah mewajibkan mereka yang datang dari UEA menjalani karantina selama dua minggu. Israel kemudian menutup bandara internasional utamanya hingga akhir bulan karena meningkatnya kasus.

Sedangkan wilayah Inggris, terdapat influencer-nya berpesta di Dubai, sementara negara itu berjuang melalui penguncian sebagai upaya mengendalikan virus. Inggris pada pertengahan Januari menutup koridor perjalanan ke Dubai yang memungkinkan para pengunjung untuk melewati karantina karena percepatan yang signifikan dalam jumlah kasus impor dari UEA.

“Perjalanan internasional, saat ini, seharusnya tidak terjadi kecuali benar-benar diperlukan. Tidak ada pesta di Paris atau akhir pekan di Dubai. Itu tidak aktif dan dalam banyak kasus, itu melanggar hukum," kata Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, kepada BBC minggu ini.

Denmark sudah menemukan satu wisatawan yang datang dari Dubai dites positif mengidap varian Afrika Selatan. Seperti Inggris, selebriti Denmark juga melakukan perjalanan ke Dubai untuk Tahun Baru.

Otoritas kesehatan Filipina, mengatakan telah menemukan strain Inggris yang menginfeksi seorang Filipina yang sebelumnya melakukan perjalanan bisnis ke Dubai pada 27 Desember. Dia kembali ke Filipina pada 7 Januari dan dinyatakan positif.

"Dia tidak memiliki paparan kasus yang dikonfirmasi sebelum keberangkatan ke Dubai," kata Departemen Kesehatan Filipina. Sejak saat itu, pihak berwenang Filipina telah menemukan setidaknya 16 kasus lain dari varian Inggris, termasuk dua yang berasal dari Lebanon.

Dubai pun memecat kepala badan kesehatan secara tiba-tiba saat laporan kasus virus korona mendekati 4.000. Wilayah ini pun akhirnya menghentikan hiburan langsung di bar dan operasi yang tidak penting, membatasi ukuran pernikahan, ser5a memerintahkan gym untuk menambah ruang di antara orang yang berolahraga. Sekarang juga membutuhkan pengujian virus korona untuk semua yang terbang ke bandaranya.

UEA telah menaruh harapannya pada vaksinasi massal, dengan Abu Dhabi mendistribusikan vaksin Cina oleh Sinopharm dan Dubai menawarkan inokulasi Pfizer-BioNTech. UEA mengatakan sejauh ini telah memberikan 2,8 juta dosis, menempatkannya di antara negara-negara teratas di dunia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement