Sabtu 30 Jan 2021 10:23 WIB

Lembaga Amal Muslim di Inggris Bebas Dari Tuduhan Antisemit

Islamic Relief Worldwide (IRW) dibebaskan dari tuduhan 'antisemitisme institusional'

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Subarkah
Kampanye beramal  lembaga Islamic Relief Worldwide melalui iklan di bus tingkat di London.
Foto: google.com
Kampanye beramal lembaga Islamic Relief Worldwide melalui iklan di bus tingkat di London.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Lembaga amal Muslim terbesar di Inggris, Islamic Relief Worldwide (IRW) dibebaskan dari tuduhan 'antisemitisme institusional' oleh peninjauan independen yang dipimpin mantan jaksa agung dan mantan anggota parlemen konservatif Dominic Grieve.

Tinjauan tersebut menemukan bahwa IRW adalah badan amal yang sangat efektif. Bahkan staf seniornya dihormati secara universal oleh Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan. Diketahui juga bahwa IRW adalah anggota penting dari Komite Darurat Bencana dalam memberikan bantuan kemanusiaan, seringkali di wilayah konflik yang sulit dan berbahaya untuk diakses.
 
Peninjauan empat bulan itu dilakukan terhadap IRW menyusul laporan surat kabar The Times pada Juli dan Agustus 2020 tentang unggahan media sosial antisemit yang dibuat oleh dua pengurus IRW.
 
Unggahan dua pengurus IRW tersebut berisi kritik terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan Israel, serta pujian untuk Hamas dan Ikhwanul Muslimin. Kini keduanya mengundurkan diri dari posisi mereka menyusul pemberitaan media. IRW juga menunjuk dewan pengawas baru sebelum peninjauan.
 
"Penting untuk dipahami bahwa tidak ada bukti apapun terkait reputasi yang muncul atas perilaku pengurus itu memiliki kaitan dengan sikap IRW melakukan pekerjaan amalnya," kata tinjauan tersebut, dilansir dari laman 5 Pillars Uk, Sabtu (30/1).
 
"IRW telah diaudit secara independen sehubungan dengan bagaimana mereka membelanjakan dananya dan bagaimana mereka mengumpulkan dana. Untuk komisi amal sebagai regulator dan pemangku kepentingan, termasuk bankir dan auditornya, saya telah mendengar dan tidak melihat dalam penyelidikan ini yang bertentangan dengan kesimpulan yang jelas ini," kata tinjauan itu.
 
Peninjauan itu merekomendasikan agar dari total 15 pengurus IRW sebaiknya lima di antaranya independen. Diversifikasi latar belakang stafnya. Memungkinkan pengurus dari non-Muslim atau pengurus yang mendukung etos IRW.
 
Perbarui kode perilaku IRW agar pengurus dan eksekutif senior IRW tidak membuat pernyataan apapun di media sosial yang dapat mengganggu pekerjaan kemanusiaannya atau merusak reputasinya sebagai badan amal kemanusiaan
 
Ketua Komisi Independen, Dominic Grieve mengatakan, IRW adalah badan amal yang sangat efektif. "Kami sama sekali tidak menemukan bukti bahwa masalah reputasi yang muncul atas perilaku beberapa individu memiliki kaitan dengan cara IRW melakukan pekerjaan amal ini," jelasnya.
 
 
 

sumber : g
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement