Ahad 31 Jan 2021 15:52 WIB

Inggris Buka Visa Khusus Bagi Warga Hong Kong

Kebijakan visa baru ini bagian dari upaya komitmen historis dan moral warga Hong Kong

Rep: lintar satria zulfikar/ Red: Hiru Muhammad
Untuk menarik lebih banyak minat wisatawan ke Inggris, pemerintah setempat mempermudah proses pengurusan visa.
Foto: Reuters
Untuk menarik lebih banyak minat wisatawan ke Inggris, pemerintah setempat mempermudah proses pengurusan visa.

REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG--Warga Hong Kong dapat mengajukan visa baru yang membuka kesempatan mendapatkan kewarganegaraan Inggris. Kebijakan yang mulai berlaku Ahad (31/1) ini diterapkan usai Cina memberlakukan undang-undang keamanan nasional di pusat keuangan Asia itu.

Cina dan Hong Kong menyatakan mulai 31 Januari 2020 mereka tidak lagi mengakui paspor British National Overseas (BNO) sebagai dokumen sah untuk masuk Hong Kong. Selama berbulan-bulan Inggris dan Cina berselisih mengenai apa yang London sebut upaya membungkam aktivis demokrasi Hong Kong.

Cina mengatakan undang-undang keamanan nasional untuk menanggapi unjuk rasa 2019 dan 2020. Inggris mengatakan kebijakan visa baru ini bagian dari upaya mereka memenuhi komitmen historis dan moral pada rakyat Hong Kong. Kebijakan itu keluar menyusul sikap Beijing yang menerapkan undang-undang keamanan di kota semi otonom tersebut. London mengatakan undang-undang itu melanggar perjanjian yang disepakati saat Inggris menyerahkan kembali Hong Kong pada Cina tahun 1997.

Pemerintah Inggris memprediksi visa baru dapat menarik lebih dari 300 ribu orang dan penjamin mereka di Inggris. Namun, Beijing mengatakan visa tersebut hanya membuat warga Hong Kong menjadi kelompok masyarakat kelas dua.

Skema yang diumumkan sejak tahun lalu itu akan mengizinkan pemilik paspor BNO yang bekerja dan belajar selama lima tahun di Inggris mendapatkan kewarganegaraan Inggris. Status khusus BNO dibentuk saat Inggris masih mengkoloni Hong Kong pada tahun 1987.

Cina mengatakan pandangan Barat terhadap tindakan di Hong Kong diburamkan oleh informasi palsu dan sikap imperialisme. Anson Law yang bekerja di bidang perdagangan mengatakan ia mempertimbangkan menggunakan paspor BNO untuk pindah ke Inggris meski perekonomian sedang tidak baik. "Masih lebih baik dibandingkan Hong Kong, contohnya seperti anak-anak muda seperti kami, kami tidak tahu bagaimana cara hidup dan bertahan di sini," kata laki-laki berusia 25 tahun itu.

Law mengatakan banyak warga Hong Kong yang masih memantau perkembangan situasi. Ia juga tidak melihat banyak warga yang pindah ke Inggris. Nicholas Muk yang pernah tinggal di Inggris mengatakan ia tidak akan mengajukan visa BNO."Jika orang-orang ingin pindah ke negara asing dan berpikir Inggris lebih aman dari Hong Kong di tengah pandemi, itu keputusan mereka sendiri," kata pria 30 tahun itu. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement