Senin 01 Feb 2021 13:56 WIB

Ustadz Ebit Lew Ajak 157 Orang di Sabah Masuk Islam

157 orang di Sabah diajak Ustadz Ebit Lew masuk Islam.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Ustadz Ebit Lew Ajak 157 Orang di Sabah Masuk Islam
Foto: Tangkapan layar akun instagram @ebitlew
Ustadz Ebit Lew Ajak 157 Orang di Sabah Masuk Islam

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang pendakwah dari Malaysia bernama Ebit Lew, mengunggah di akun Instagram-nya @ebitlew tentang usaha dia mengajak orang memeluk Islam. Dalam unggahan pada Ahad (31/1), dia mengabarkan telah mengajak penduduk pulau sebanyak 157 orang memeluk Islam.

Ebitlew mengaku menangis bahagia. Karena penduduk yang sebelumnya tidak memiliki Tuhan, kini memiliki Allah sebagai Tuhan yang mereka sembah.

Baca Juga

"Ya Allah menangis saya hari ini gembira. Seramai 157 orang mengucap syahadah. Satu kampung memeluk Islam petang ini. Semuanya dengan rela tanpa paksaan memeluk Islam," kata Ebitlew, dikutip dari Instagram-nya, Senin (1/2).

Ebitlew secara perlahan menuntun mereka mengucapkan dua kalimat syahadat. Kalimat syahadat itu keluar dari mulut para penduduk kampung yang berkumpul di atas perahu masing-masing mengelilingi Ebitlew.

"Mereka tiada kepercayaan agama. Dari suku Bajau Laut Semporna Sabah atau digelar gipsi laut.. Mereka tinggal dalam bot atau pondok kecil atas laut," kata Ebitlew.

Ebitlew mengaku, awalnya hanya ingin memberikan bantuan kemanusiaan kepada para penduduk kampung yang kekurangan bahan makanan. Banyak anak kecil yang menangis karena lapar dan berebut makanan saat Ebitlaw menyambangi kampung tersebut.

Bahkan, untuk anak yang belum berusia satu tahun, biasanya tidak memiliki nama. Mereka baru akan memberikan nama saat bayi tersebut telah berusia di atas satu tahun. Hal ini dilakukan karena bayi di bawah satu tahun memiliki risiko kematian yang tinggi di sana.

 

"Tengok anak kecil terus menangis. Berebut-rebut datang dekat saya. Mereka beri nama anak selepas setahun kerana risiko kematian tinggi untuk anak bawah setahun," ceritanya.

Tiba-tiba, terceletuk pertanyaan dari penduduk kampung, tentang siapa Tuhan itu. Mereka mengaku bahwa tidak ada yang pernah mengajarkan mereka tentang agama.

"Kami tak tahu. Tolong bagitahu kami. Saya terus sebak. Saya kumpulkan semua dikeliling bot tadi," cerita Ebitlew.

Dari sanalah, Ebitlew kemudian mulai memperkenalkan agama Islam, lalu mengajak penduduk untuk bersyahadat. "Saya ajar mereka syahadah. Inilah hari paling sedih gembira dalam hidup saya. Terima kasih Allah," ungkapnya.

Ebitlew berjanji akan terus membantu memberikan makanan untuk seluruh kampung atas laut itu. Ebitlew juga akan menyediakan sekolah dan juga ustaz untuk membantu mengajarkan agama Islam.

"Saya akan bayar gaji guru-guru yang sedia mengajar disini. Ya Allah bantulah, mudahkanlah diriku untuk pastikan anak-anak ini menjadi manusia berguna," ucap Ebitlew.

Unggahan Ustadz Ebitlew di-repost oleh salah satu pendakwah di Jakarta, Ustadz Derry Sulaiman. Melalui akun Instagram-nya, Ustadz Derry Sulaiman menuliskan: TAKBIIR!! Bergerak terus tanpa tak mampu lagi bergerak ustadz @ebitlew ... lanjutkan kerja

Sumber:

https://www.instagram.com/p/CKtk9j8F5Bj/?igshid=1jgkhnpb1f4n4

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement