Senin 01 Feb 2021 16:31 WIB

Uni Eropa Tegaskan Vaksin Pfizer Bukan Sebab Kematian Lansia

Beberapa pihak meminta EMA mengawasi lebih lanjut terkait efek samping vaksin Pfizer.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Uni Eropa menegaskan kematian lansia di kawasan itu tidak terkait dengan vaksin Pfizer/Biontech. Vaksin tersebut juga tidak memiliki efek samping yang tidak terduga pada bulan pertama.
Foto: EPA
Uni Eropa menegaskan kematian lansia di kawasan itu tidak terkait dengan vaksin Pfizer/Biontech. Vaksin tersebut juga tidak memiliki efek samping yang tidak terduga pada bulan pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa menegaskan kematian lansia di kawasan itu tidak terkait dengan vaksin Pfizer/Biontech. Vaksin tersebut juga tidak memiliki efek samping yang tidak terduga pada bulan pertama.

Regulator obat-obatan Uni Eropa European Medicine Agency (EMA) pada akhir pekan lalu mengungkapkan telah melakukan peninjauan terhadap kematian para lansia di Norwegia dan sejumlah negara di Eropa. Data menunjukkan, tidak ada kaitan antara pemberian vaksin dengan kematian para lansia.

Sementara itu, Jerman meminta EMA membatasi vaksin Oxford/AstraZeneca untuk warga berusia di bawah 65 tahun saja. Laporan sporadis dari reaksi alergi tidak melampaui apa yang telah diketahui dari efek samping vaksin yang mungkin timbul sesekali.

Vaksinasi Uni Eropa dimulai pada akhir Desember tetapi masih tertinggal di belakang vaksinasi di Inggris. Beberapa pemerintah menghadapi kritik atas lambannya kecepatan vaksinasi.

Vaksin Pfizer yang pertama kali disetujui di Eropa telah dikirim ke 27 negara Uni Eropa. Akan tetapi wilayah tersebut hanya memberikan 2,4 dosis vaksin per 100 orang, dibandingkan dengan 11,7 vaksin per 100 orang di Inggris.

Dalam tinjauan keamanan pertama produk Pfizer, EMA yang berbasis di Amsterdam mengatakan, data sejauh ini konsisten dengan profil keamanan vaksin yang sudah diketahui semua orang, dan tidak ada efek samping baru yang teridentifikasi.

Baca juga : Israel Beri Palestina 5.000 Dosis Vaksin Covid-19

"Manfaat (vaksin) dalam mencegah Covid-19 pastinya lebih besar daripada risikonya dan tidak ada perubahan yang direkomendasikan terkait penggunaan vaksin," kata EMA.

Norwegia secara khusus telah menarik perhatian karena menyebut 33 kematian di antara 20 ribu orang panti jompo yang telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer. Otoritas kesehatan Norwegia mengatakan tidak mengherankan bahwa beberapa pasien tua dan lemah yang berada di urutan pertama untuk mendapatkan vaksin akan meninggal secara kebetulan, mengingat 400 orang biasanya meninggal di panti jompo setiap pekan.

Beberapa pihak meminta EMA mengawasi lebih lanjut terkait efek samping vaksin Pfizer. Walaupun juga perlu dicatat bahwa uji klinis vaksin Pfizer telah melibatkan orang yang berusia 75 tahun ke atas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement