Selasa 02 Feb 2021 09:46 WIB

Bukan Timah, Tapi Ekspor Tembus 300 Persen

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), nilai ekspor Babel naik 74,79 persen

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) baru saja merilis informasi tentang pergerakan perekonomian Babel.
Foto: istimewa
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) baru saja merilis informasi tentang pergerakan perekonomian Babel.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) baru saja merilis informasi tentang pergerakan perekonomian Babel. 

Mengejutkan, nilai ekspor Babel naik sebesar 138,9 juta dolar AS pada Desember 2020. Meskipun begitu, kenaikan yang signifikan ini justru bukan dari ekspor timah yang selama ini jadi primadona.

"Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2020 bernilai  138,9 juta dolar AS, naik 17,04 persen dibanding nilai ekspor Desember 2019. Nilai ekspor timah naik 10,08 persen, dan nontimah naik 48,09 persen (y-on-y). Itu artinya naik sebesar 17,04 persen dibanding nilai ekspor Desember 2019," ungkap Kepala BPS Babel, Dwi Retno Wilujeng dalam keterangan resminya, hari Senin (1/2/21). 

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), nilai ekspor Babel melonjak 74,79 persen. Ekspor timah naik 49,40 persen dan kenaikan yang paling menggembirakan adalah ekspor nontimah naik signifikan hingga sebesar 300,92 persen.

Singapura belum tergeser

Sedangkan untuk tujuan utama ekspor timah Bangka Belitung, posisi negara Singapura belum tergeser. Negara Tiongkok (China) mendominasi ekspor nontimah. Selama Januari-Desember 2020, Singapura menyerap 16,44 persen  (161,6 juta dolar AS) ekspor timah, sedangkan Tiongkok menyerap 24,26 persen (50 juta dolar AS) ekspor nontimah.

Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) pada Januari-Desember 2020 mendominasi sebesar 157,7 juta dolar AS atau 76,52 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sekadar perbandingan, nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada November 2020 bernilai 79,5 juta dolar AS. Nilai ekspor timah naik 20,64 persen dan nontimah turun 42,86 persen (y-on-y). Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m), nilai ekspor turun 10,33 persen. Ekspor timah turun 3,11 persen dan ekspor nontimah turun 46,12 persen. Untuk Singapura sendiri, selama Januari-November 2020 negara ini menyerap 17,49 persen (153,2 juta dolar AS) ekspor timah, sedangkan Tiongkok menyerap 21,18 persen (36,8 juta dolar AS) ekspor nontimah.

BPS juga mencatat nilai impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2020 sebesar 1,18 juta dolar AS, turun 33,98 persen dibanding Desember 2019. Sebanyak 78,95 persen impor pada Januari-Desember 2020 berupa nonmigas didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar 61,64 persen (7,11 juta dolar AS). Pada Januari-Desember 2020, Malaysia menjadi pengekspor utama ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan nilai 4,21 juta dolar AS atau 28,78 persen.

Gali potensi

Menanggapi data terbaru yang dikeluarkan BPS Provinsi Babel, Gubernur Erzaldi Rosman mengungkapkan itu adalah lecutan agar provinsi terus bergerak, terutama di masa pandemi. "Ini seperti lecutan, kita tidak berpuas diri, masih ada celah-celah yang akan terus kita kembangkan," tegas gubernur yang membawa Provinsi Babel tiga kali berturut-turut mendapat WTP dari BPK RI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement