Rabu 03 Feb 2021 15:07 WIB

Pengelolaan Wakaf Mencakup Berbagai Bidang

Pengelolaan Wakaf Mencakup di berbagai Bidang

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
 Pengelolaan Wakaf Mencakup Berbagai Bidang. Foto:    Ilustrasi Wakaf Uang
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengelolaan Wakaf Mencakup Berbagai Bidang. Foto: Ilustrasi Wakaf Uang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—General Manager Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby P Manulang mengatakan selama ini Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga pengelola wakaf selalu mengacu pada empat pilar dalam pengembangan aset wakaf, yaitu mencangkup bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan dakwah, serta ekonomi produktif. Pengelolaan wakaf dalam bidang lain juga turut dilakukan, salah satunya dibidang kesehatan. 

“Di bidang Kesehatan, kita sudah memiliki tujuh fasilitas kesehatan yang dibangun dengan dana berbasis wakaf. Untuk bidang kesehatan,kita lebih intens pada pengelolaan aset yang sudah kita punya dengan orientasi meningkatkan penerima manfaat,” jelas Bobby saat dihubungi Republika, Rabu (3/2).

Baca Juga

Adapun fasilitas kesehatan milik DD antara lain, Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono Lampung Timur, Griya Medika Lampung, RS Kartika Jakarta, RS Assayidah Jakarta, dan RS Mata Achmad Wardi, rumah sakit khusus mata pertama di Kota Serang, Banten dengan teknik operasi tanpa jahit dan menggunakan alat-alat medis terkini, dengan layanan unggulan ‘Vitreoretina” dan “Cataract Centre” yang merupakan hasil kerjasama DD dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI). 

“RS hasil kerjasama BWI ini bahkan didukung program sukuk wakaf yang digagas pemerintah, BWI, dan forum wakaf produktif, untuk bisa memberikan manfaat berupa imbal hasil sukuk tersebut dan menambah modal pokok pengelolaan RS Ahmad Wardi,” jelasnya.

“Bantuan dari sukuk ini digunakan untuk pembangunan Retina Center di RS Mata Achmad Wardi Serang,” sambungnya.

Untuk pendidikan, DD telah membangun dan mengembangkan aset wakaf yang sudah ada maupun yang akan berjalan. Saat ini DD sudah memiliki tiga sekolah dan berencana mengembangkan Khadijah Learning Center, institusi pendidikan program vokasional bidang kewirausahaan untuk perempuan. 

“DD ingin memberikan pengembangan lebih baik kepada para muslimah agar lebih mudah diterima di sektor pekerjaan yang tidak lagi rentan terhadap tindakan pelecehan dan kekerasan,” ujarnya menjelaskan. 

“Kita juga akan membangun pesantren tahfidz Green Lido di Sukabumi, di atas tanah wakaf seluas 3 hektar. Pesantren ini nantinya akan memberikan ruang bagi pendidikan agama maupun modern yang berbasis pada aspek enterprenership,” sambungnya. 

Di pesantren ini juga akan tersedia showcase untuk pengelolaan integrated farming dalam bentuk pengelolaan Green House berbasis aquaponik. Selain itu para siswa juga akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dhuafa berprestasi dan umum. 

“Kita upayakan agar pesantren ini menjadi sarana pendidikan unggulan yang menjadi tujuan masyarakat,” kata dia. 

Sedangkan di bidang sosial dan dakwah, Dompet Dhuafa telah membangun banyak rumah ibadah berbasis wakaf, buka hanya sebagai rumah ibadah namun juga difungsikan sebagai Center of Excellent.  

“Di Lampung, di cahaya negeri khususnya, kita sudah dirikan pusat belajar mengaji dan di dekatnya kita juga membangun RS Almajid. Dua bangunan hasil wakaf ini akan dijadikan sebagai pusat aktivitas dakwah DD di Lampung, dan beberapa kota lain,” jelasny. 

Pusat belajar mengaji DD adalah alternatif yang diberikan bagi para siswa untuk memudahkan mereka menimba ilmu agama khususnya tentang Alquran dan diimbangi dengan ilmu fikih, tata krama dan kearifan sosial khas Lampung serta penanaman nilai nilai dakwah yang sesuai dengan misi DD.

 

 

“Di bidang ekonomi produktif, kita mengalirkan wakaf untuk permodalan para petani di Ujung Genteng, Sukabumi, masuk pada campain DD dalam program ketahanan pangan. Kita juga memberikan dukungan Social Trust Fund yang merupakan salah satu mitra DD untuk melihat potensi usaha mikro yang bisa dibantu,” ujarnya menambahkan. 

 

 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo baru saja mengangkat 25 anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI) periode 2021-2024, Rabu (3/2). Sebelumnya, pada 25 Januari 2021, Jokowi juga meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang yang hingga kini masih mengundang pro dan kontra. 

 

 

Dea Alvi Soraya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement