Rabu 03 Feb 2021 23:14 WIB

Pengusaha Muda RI Bahas Ekspor ke Ethiopia

Pengusaha RI yang berkunjung ke Ethiopia pada 2019, meningkat sekitar 30 persen.

Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur memberikan paparan, Selasa (2/2)
Foto: KBRI di Addis Ababa
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur memberikan paparan, Selasa (2/2)

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Pengusaha yang bernaung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Selasa (2/2), membahas peluang ekspor produk ke Ethiopia. Pembahasan ini dilakukan bersama Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur.

Menurut Al Busyra, pengusaha Indonesia yang berkunjung ke Ethiopia pada 2019, meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya. Sementara kunjungan pengusaha Ethiopia ke Indonesia pada tahun yang sama juga meningkat 25 persen. 

“Terjadinya peningkatan interaksi tersebut, menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman pengusaha Indonesia-Ethiopia tentang potensi kerja sama ekonomi bilateral semakin baik. Kita harapkan agar interaksi tersebut dapat menghasilkan kerja sama yang nyata” kata Al Busyra, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Pembahasan ini bagian dari acara “Virtual Roundtable Discussion, Peluang Ekspor Produk HIPMI ke Ethiopia” yang diselenggarakan oleh BPP HIPMI, bekerja sama dengan Jeska Group dan Kedutaan Besar RI di Addis Ababa. Acara kali ini dihadiri oleh lebih 100 pengusaha. Para pembicara adalah Rudi Dharmawan, General Manager Salim Wazaran Yahya Plc, yang memproduksi Indomie di Ethiopia, dan Ravky Adi Permato, Pelaksanaan Fungsi Ekonomi KBRI di Addis Ababa. 

Sementara Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian & ESDM BPP HIPMI, Rama Datau, mengatakan, banyak pengusaha Indonesia mengetahui Ethiopia dan benua Afrika memiliki potensi kerja sama ekonomi yang besar. Namun, potensi tersebut perlu diuraikan lebih lanjut agar dapat diketahui dengan lebih baik oleh pengusaha Indonesia.

Kerja sama ekonomi Indonesia dengan Ethiopia terus meningkat dari tahun ke tahun dan surplus bagi Indonesia. Saat ini terdapat lima perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Ethiopia. Nilai investasi Indonesia di Ethiopia merupakan nomor dua terbesar di benua Afrika setelah Nigeria. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement