Kamis 04 Feb 2021 10:22 WIB

Gangguan Chip Berdampak pada Produksi 672 Ribu Kendaraan

Cina akan menjadi yang paling terdampak atas masalah tersebut pada kuartal pertama.

Rep: puti almas/ Red: Hiru Muhammad
Salah satu kegiatan industri otomotif di Cina
Foto: Reuters
Salah satu kegiatan industri otomotif di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Perusahaan data IHS Markit mengatakan kekurangan jumlah produksi chip pada kendaraan dapat berdampak pada 672.000 unit produksi kendaraan ringan secara global pada kuartal pertama tahun ini. Masalah ini diperkirakan dapat berlanjut hingga kuartal ketiga. 

Sejumlah produsen seperti Ford Motor Co, Toyota Motor Corp, Fiat Chrysler Automobiles dan Nissan Motor Co telah memangkas produksi karena masalah kekurangan chip mobil. Sementara itu, Volkswagen mengatakan kendala pasokan akan berdampak terhadap produksi di beberapa pabriknya pada bulan ini. 

“Karena penyebab kendala ini adalah hasil dari meningkatnya permintaan dari OEM dan terbatasnya pasokan semikonduktor, hal itu tidak akan diselesaikan sampai kedua kekuatan tersebut selaras,” ujar Phil Amsrud, analis utama senior-ADAS, Semikonduktor dan Komponen, IHS Markit pada Rabu (4/2). 

IHS Markit memperkirakan Cina akan menjadi yang paling terdampak atas masalah tersebut pada kuartal pertama. Setidaknya, masalah ini melibatkan hingga 250.000 unit kendaraan di negara itu. 

AutoForecast Solutions, yang melacak rencana produksi industri, memperkirakan dampak volume produksi 964.000 kendaraan pada 2021 karena kekurangan semikonduktor. Sementara itu, sekelompok 15 senator Amerika Serikat (AS) pada Selasa (2/2) mendesak Gedung Putih untuk bekerjasama dengan Kongres dalam mengatasi masalah kekurangan semikonduktor global.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement