Jumat 05 Feb 2021 21:17 WIB

Polri Dalami Info Munarman Hadiri Baiat Anggota FPI ke ISIS

Salah satu anggota FPI yang dibaiat menjadi simpatisan ISIS menyebut nama Munarman.

Panglima FPI Munarman.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Panglima FPI Munarman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri masih mendalami mengenai kebenaran informasi mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menghadiri pembaiatan para simpatisan FPI kepada ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 2015. Hal ini terungkap dari salah satu terduga teroris yang diamankan di Makassar.

"Masih menunggu kerja dari Densus 88. Namun, siapa pun yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggungjawaban hukumnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartonodi Jakarta, Jumat (5/2).

Baca Juga

Sebelumnya, pada Kamis (4/2), Densus 88 Antiteror Polri menerbangkan 26 tersangka teroris dari Gorontalo dan Makassar ke Jakartauntuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Puluhan teroris tersebut terdiri atas tujuh teroris dari Gorontalo dan 19 teroris dari Makassar.

Kelompok Gorontalo ini dikenal dengan Ihwal Pakuato yang merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS. Begitu pula, kelompok teroris Makassar merupakan jaringan JAD. Belasan teroris yang ditangkap di Makassar ini juga diketahui merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar.

"Sebanyak 19 teroris yang tertangkap di Makassar, semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar," kata Rusdi.

Belakangan beredar sebuah video di media sosial yang berisi rekaman pernyataan salah satu anggota teroris JAD yang juga simpatisan FPI bernama Ahmad Aulia (30) yang ditangkap di Makassar. Di video itu, Ahmad mengaku menghadiri baiat massal untuk menjadi simpatisan ISIS pada tahun 2015.

Ahmad menyebut upacara pembaiatan itu turut dihadiri eks Sekretaris Umum FPI Munarman. Dikonfirmasi terpisah, Munarman enggan mengomentari tuduhan padanya. Namun demikian, dirinya juga mengonfirmasi jika kedatangan di markas FPI Sulawesi adalah sesuai dengan keterangan Agussalim.

"Sudah dijawab (Agussalim)," jelasnya.

Ditanya lebih lanjut, ia juga enggan menjawabnya. Kendati demikian, Munarman memberikan ayat yang ia nilai adalah kondisinya dan keadaan pemimpin di Indonesia.

‘’وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

"Dan janganlah kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka hingga hari yang ketika itu mata mereka terbelalak. – (Q.S Ibrahim: 42).’’ tulis dia.

photo
Tujuh Poin SKB Pelarangan FPI - (Infografis Republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement