Senin 08 Feb 2021 06:05 WIB

IMF: 2021, Tahun Penentuan Fondasi Ekonomi Abad 21

IMF memproyeksi ekonomi global dapat tumbuh 5,5 persen tahun ini.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ani Nursalikah
IMF: 2021, Tahun Penentuan Fondasi Ekonomi Abad 21. Petugas melakukan tes skrining terhadap calon penerima vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Ahad (7/2/2021). Kementerian Kesehatan hingga Minggu (7/2) telah memberikan vaksin COVID-19 Sinovac tahap pertama kepada 784.318 orang, sementara untuk vaksinasi tahap kedua sudah diberikan kepada 139.131 orang
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
IMF: 2021, Tahun Penentuan Fondasi Ekonomi Abad 21. Petugas melakukan tes skrining terhadap calon penerima vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Ahad (7/2/2021). Kementerian Kesehatan hingga Minggu (7/2) telah memberikan vaksin COVID-19 Sinovac tahap pertama kepada 784.318 orang, sementara untuk vaksinasi tahap kedua sudah diberikan kepada 139.131 orang

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan, 2021 akan menjadi tahun paling penting dalam kehidupan dunia. Apabila komunitas internasional dapat bersatu untuk saling membantu selama pandemi, dunia dapat keluar dari krisis dengan dampak negatif ekonomi yang minimal.

"Jika kita mulai menabur benih investasi dan kebijakan yang tepat hari ini, kita dapat melangkah lebih jauh dan membangun fondasi ekonomi abad ke-21 yang akan kita semua warisi," ujar Deputy Managing Director IMF Antoinette M Sayeh dalam Warwick Economic Summit, Sabtu (6/1).

Baca Juga

Sayeh menyebutkan, Covid-19 merupakan krisis terbesar dalam hidup manusia. Meski ekonomi global mulai menunjukkan perbaikan, gelombang penyebaran virus Covid-19 berikutnya dan penyebaran varian baru belakangan ini menunda pemulihan.

Ini juga menjadi pengingat pemulihan berkelanjutan sulit tercapai apabila pandemi masih terjadi. Saat-saat yang luar biasa ini juga membutuhkan tindakan luar biasa.

Selama setahun terakhir, negara-negara di seluruh dunia melakukan kebijakan yang disinkronkan untuk meredam pukulan tersebut. Ini termasuk 14 triliun dolar AS dukungan fiskal untuk rumah tangga dan perusahaan, serta sembilan triliun dolar AS dukungan moneter melalui pemotongan suku bunga dan kebijakan bank sentral lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement