Rabu 10 Feb 2021 11:44 WIB

Dalam Dua Hari Saudi Tutup 22 Masjid, Ada Apa?

Ada 28 kasus infeksi Covid-19 diantara jamaah

Rep: Kiki Sakinah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Arsitektur Masjid Universitas Tabuk di Arab Saudi merupakan perpaduan antara seni peradaban Islam dan estetika arsitektur modern. Desain masjid tersebut berupa kubah besar tanpa tiang.
Foto: Saudi Press Agency
Arsitektur Masjid Universitas Tabuk di Arab Saudi merupakan perpaduan antara seni peradaban Islam dan estetika arsitektur modern. Desain masjid tersebut berupa kubah besar tanpa tiang.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi untuk sementara waktu menutup 12 masjid, setelah adanya 28 kasus infeksi virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi di antara jamaah. Dengan demikian, Kementerian Urusan Islam Saudi mengumumkan pada Selasa (9/2), jumlah total masjid yang ditutup dalam dua hari menjadi 22 masjid.

Masjid yang ditutup tersebut akan dibuka kembali setelah dilakukan sanitasi dan penerapan tindakan pencegahan Covid-19 yang komprehensif. Menurut pernyataan kementerian, enam masjid dari 22 masjid tersebut telah dibuka kembali.

Dalam hal ini, Pemerintah Saudi menekankan pentingnya jamaah agar mematuhi tindakan pencegahan virus corona saat melaksanakan sholat dan mengikuti acara keagamaan di masjid. Hal itu termasuk mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan memastikan jarak fisik.

"Saran sepenuh hati kepada mereka yang mengunjungi rumah Allah: Jangan menjadi alasan untuk menutup masjid. Mengabaikan tindakan pencegahan yang diimplementasikan oleh pihak berwenang menjadi alasan utama penyebaran virus corona," kata Menteri Urusan Islam Abdullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh, dilansir di Al Arabiya, Rabu (10/2).

Sebelumnya, Arab Saudi pernah menangguhkan kegiatan sholat di masjid-masjid pada Maret 2020 sebagai tindakan pencegahan penyebaran Covid-19. Pemerintah Saudi kemudian mengizinkan kembali pelaksanaan sholat Jumat dan sholat lima waktu di masjid pada Juni 2020.

Kementerian Kesehatan Saudi mencatat pada Selasa (9/2), jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Kerajaan mencapai 370.987, dengan angka kesembuhan mencapai 362.062 dan sebanyak 6.410 yang meninggal akibat virus tersebut.

Baru-baru ini, otoritas kesehatan Saudi melaporkan lonjakan kasus virus corona. Infeksi harian di Kerajaan telah menurun menjadi dua digit pada akhir pekan pertama Januasi, sebelum kemudian memulai lintasan naik. Kemenkes Saudi mengaitkan peningkatan infeksi tersebut dengan pelanggaran terhadap tindakan pencegahan selama dilakukan pertemuan sosial.

Menteri Kesehatan Dr. Tawfiq al-Rabiah memperingatkan masyarakat terhadap ketidakpatuhan terhadap tindakan pencegahan Covid-19. Dia mengungkapkan, pelanggaran dan ketidakpatuhan masyarakat tersebut dapat memaksa pihak berwenang untuk memberlakukan lockdown ke-dua di seluruh Kerajaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement