Kamis 11 Feb 2021 09:03 WIB

Pergerakan Tanah Singajaya, Sekolah Ambruk dan Rumah Rusak

Pergerakan tanah di Singajaya, Tasikmalaya, dikhawatirkan meluas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi bangunan sekolah yang ambruk di Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/2/2021).
Foto: dok. Istimewa
Kondisi bangunan sekolah yang ambruk di Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kejadian pergerakan tanah di wilayah Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, terus diwaspadai. Sejauh ini, terjadinya pergerakan tanah diduga memicu kerusakan rumah warga, juga bangunan sekolah.

Bangunan SDN Babakan Jeruk di Desa Singajaya dilaporkan ambruk pada Selasa (9/2). Setidaknya ada tiga ruangan dan satu ruang perpustakaan yang rusak. Menurut Kepala SDN Babakan Jeruk, Yani Maryani, bangunan sekolahnya ambruk diduga akibat dampak dari terjadinya pergerakan tanah. “Memang Kamis (pekan lalu) sudah retak-retak. Pagar juga ambruk,” kata dia, Rabu (10/2).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Menurut Yani, barang-barang di sekolah pun sudah dievakuasi setelah terlihat adanya bagian bangunan sekolah yang retak. Ia memperkirakan kerugian akibat ambruknya bangunan ini mencapai sekitar Rp 1 miliar. 

Yani mengatakan, para siswa saat ini masih belajar dari rumah. Ia mengaku bingung apabila nanti kegiatan belajar mengajar kembali dilakukan di sekolah karena kondisi bangunan dinilai tak memungkinkan. “Mungkin nanti akan gunakan madrasah dulu. Kita belum tahu, tapi kita maunya bagunan sekolah dipindahkan,” ujarnya.

Pergerakan tanah di Singajaya juga dilaporkan berdampak terhadap tujuh rumah warga. Menurut Kepala Desa Singajaya, Daden Alek Solihin, empat rumah di antaranya mengalami kerusakan berat. Rumah terdampak pergerakan tanah itu dihuni total sekitar 30 jiwa. “Kita sudah evakuasi ke rumah warga terdekat yang aman. Kalau masih terus, kita tempatkan ke madrasah. Kalau tidak cukup, kita siapkan tenda,” kata dia.

Menurut Daden, pergerakan tanah di wilayahnya juga berdampak terhadap jalan dan area persawahan. Warga mengkhawatirkan pergerakan tanah ini terus meluas. “Kita sudah koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganannya,” ujar dia.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, mengatakan, warga terdampak pergerakan tanah di Singajaya sudah dievakuasi ke tempat yang dinilai aman. Ia mengaku sudah membicarakan persoalan dampak pergerakan tanah itu dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan disarankan disiapkan tanah untuk relokasi. Menurut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian kelayakan tanah di wilayah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement