Selasa 16 Feb 2021 08:02 WIB

Irak dan Iran Bahas Segala Kemungkinan Haji Tahun Ini

Irak dan Iran membahas segala kemungkinan menyikapi haji tahun ini

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Irak dan Iran membahas segala kemungkinan menyikapi haji tahun ini. Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19
Foto: Republika
Irak dan Iran membahas segala kemungkinan menyikapi haji tahun ini. Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19

IHRAM.CO.ID, TEHERAN – Otoritas Iran dan Irak melakukan pertemuan membahas masalah haji yang akan datang, Senin (15/2) kemarin. Diskusi ini dilakukan melalui sambungan video. 

Kepala Organisasi Haji dan Jamaah Iran, Alireza Rashidian, dan Kepala Komisi Tinggi Irak untuk Haji dan Umroh, Sheikh Sami al-Massoudi, termasuk di antara peserta yang ada dalam diskusi tersebut. 

Baca Juga

Dilansir di IRNA, Selasa (16/2), kedua belah pihak menyebut terlaksananya pertemuan virtual ini merupakan salah satu cara untuk menyatukan jamaah haji. Hal tersebut dinilai merupakan hal yang paling penting.  

Selain itu, mereka juga menyerukan perlunya setiap negara mempersiapkan protokol kesehatan yang diperlukan, untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan aman dan nyaman. 

 

Ratusan ribu Muslim dari seluruh dunia berkumpul bersama setiap tahunnya di kota suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Tidak diragukan lagi, kondisi ini merupakan sebuah kesempatan unik untuk meningkatkan persatuan dan solidaritas di dalam Umat Islam. 

Di sisi lain, sebelumnya Menteri Agama Pakistan, Noor-ul-Haq Qadri, menyebut Arab Saudi masih belum mengeluarkan keputusan terkait haji tahun ini. Arab Saudi belum menginformasikan apakah ibadah haji akan dilaksanakan sesuai keadaan normal atau mengikuti prosedur operasi standar (SOP) dan protokol kesehatan terkait Covid-19.  

Kepada awak media, dia mengatakan seharusnya dalam situasi normal, nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Arab Saudi telah ditandatangani sejak November lalu. Sejauh ini Pemerintah Arab Saudi belum menandatangani MoU dengan negara mana pun. 

Tak hanya itu, dia juga menyebut Kerajaan Saudi terus berharap dalam dua bulan ke depan situasi Covid-19 akan membaik dan terus meningkat, terlebih setelah tersedianya vaksin. 

"Kami menyadari kekhawatiran orang-orang tentang haji. Kami terus-menerus berhubungan dengan otoritas Arab Saudi dalam hal ini," kata Noor-UL-Haq Qadri dilansir di Pakistan Observer, Sabtu (13/2). 

Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan sejumlah umat Muslim, 10 ribu orang, untuk melaksanakan ibadah haji tahun lalu. Keputusan ini diambil mengingat pendami Covid-19 sedang dalam titik tinggi penyebarannya di seluruh dunia. 

Saat ini Pemerintah Arab Saudi disebut sedang memantau situasi dan kondisi Covid-19 dan mengumpulkan data dari semua negara. Arab Saudi akan segera memberi tahu Pakistan setelah situasi membaik. 

Sumber: irna

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement