Selasa 16 Feb 2021 10:53 WIB

Temuan HRW tentang Syiah-Sufi dalam Buku Agama Arab Saudi

HRW sampaikan temuannya terkait Syiah dan sufi dalam buku agama Arab Saudi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
HRW sampaikan temuannya terkait Syiah dan sufi dalam buku agama Arab Saudi. Bendera Arab Saudi.
Foto: Eurosport
HRW sampaikan temuannya terkait Syiah dan sufi dalam buku agama Arab Saudi. Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Tradisi dan praktik Islam Syiah dan sufi terus digambarkan secara negatif dalam buku teks agama di sekolah Arab Saudi. Padahal telah diambil langkah-langkah untuk membersihkan mereka dari bahasa yang penuh kebencian dan intoleran. 

Hal ini disampaikan Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah laporan baru. Buku teks yang digunakan di sekolah-sekolah mempertahankan bahasa yang meremehkan praktik yang terkait dengan Muslim Syiah dan sufi yang jadi minoritas di negara itu. 

Baca Juga

Hal ini disampaikan kelompok hak asasi yang berbasis di New York itu pada Senin (15/2), meskipun tidak membuat referensi langsung ke Syiah. 

"Kemajuan Arab Saudi pada reformasi buku teks tampak akhirnya meningkat dalam beberapa tahun terakhir," kata Wakil Direktur Timur Tengah di HRW, Michael Page, dilansir dari laman Middle East Eye, Selasa (16/2).

"Tapi selama teks tersebut terus meremehkan keyakinan dan praktik agama kelompok minoritas, termasuk sesama warga Arab Saudi, itu akan berkontribusi pada budaya diskriminasi yang dihadapi kelompok-kelompok ini," ujar Page. 

HRW meninjau buku teks yang diproduksi Kementerian Pendidikan Arab Saudi untuk tahun akademik 2019-2020 dan 2020-2021. Mereka menemukan bahwa beberapa praktik yang terkait dengan tradisi Syiah dan sufi mendapat kritik keras dan tetap distigmatisasi sebagai praktik yang tidak Islami dan dilarang. 

"Teks-teks tersebut dengan keras mengkritik praktik dan tradisi yang terkait erat dengan Islam Syiah dalam arti luas, dalam banyak kasus menandainya sebagai bukti politeisme yang akan mengakibatkan keluar dari Islam dan mendapat kutukan abadi bagi mereka yang mempraktikkannya," jelas Page. 

Buku teks yang diperiksa oleh kelompok hak asasi digunakan dalam pendidikan dasar dan menengah selama mata pelajaran wajib yang bertajuk tauhid. Mata pelajaran itu fokus pada pengajaran siswa tentang berbagai agama dan kepercayaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement