Selasa 16 Feb 2021 16:18 WIB

27 Pelukis Gelar Pameran Seni Rupa Move On di Ubud Bali

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat para seniman untuk terus berkarya.

27 Pelukis Gelar Pameran Seni Rupa Move On di Ubud Bali (ilustrasi).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
27 Pelukis Gelar Pameran Seni Rupa Move On di Ubud Bali (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,DENPASAR -- Sebanyak 27 pelukis melakukan pameran yang bertajuk "Move On" di tengah pandemi COVID-19 yang di selenggarakan di Bidadari Art Space Gianyar, Bali selama sebulan hingga 13 Maret 2021.

"Moveon penting dilakukan pada masa pandemi. Artinya kita terus bergerak, terus berubah, tidak kekal. Ketidakkekalan menempati inti pemikiran Buddha dan merupakan norma di dunia. Semuanya terus berubah. Pandemi ini telah mendorong transisi besar bagi semua orang, termasuk mereka yang mencari nafkah pada seni," kata pemilik Bidadari Art Space,Hiromi Wada di Desa Mas Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (16/2).

Pandemi COVID-19 tak menyurutkan semangat para seniman untuk terus berkarya, kendati ekonomi terpuruk akibat pandemi, para perupa justru tetap produktif menggali ide-ide baru, diwujudkan dalam karya rupa. Demikian juga pemilik galeri tetap berupaya menjaga atmosfir seni rupa dengan membantu memamerkan karya para perupa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).

Pameran diikuti 27 orang perupa tetap menerapkan prokes ketat, yaitu memakai masker, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dan mencuci tangan.

 

Para pelukis yang terlibat adalah Made Wiradana, Kadek Armika, Nyoman Sujana Kenyem, Romi Sukadana, Anyon Muliastra, Dedy Reru, Loka Suara, Wijaya Sutha, Duatmika Bodrex, Made Arya Palguna, I Ketut Tenang, I Wayan Sudarna Putra, Made Suparta Wijaya, I Made Subrata, I Kadek Dedy Sumantra Yasa, Ito Joyo Atmojo, I Ketut Suwidiarta, Made "Kaek" Dharma Susila, Putu Bonuz Sudiana, Teguh Ritma Iman, I Made Dolar Astawa, I Kadek Susila Dwiyana, Ponk Hantaguna, Nyoman Adiana, Kamau Abayomi, Handy Saputra dan I Gede Made Surya Darma.

"Moveon" merupakan penerjemahan sebuah kebangkitan di tengah situasi pandemiCOVID-19.Para perupa hadir membawa optimisme. Mereka berbagi cerita lewat bahasa rupa dan mencoba membuka ruang kontemplasi dan apresiasi, sehingga muncul kegairahan baru pada era baru, untuk selalu bergerak, move on, berkarya dan mengambil hikmah positif dari pandemi.

Sementara itu I Gede Made Surya Darma, Founder Lepud Art Management mengatakan pada masa pandemi ini tentu semua pihak merasakan kegelisahan dan kekhawatiran yang sama, entah kapan kondisi pelik ini berakhir.

Lepud Art Management mencoba berbagi cerita dalam karya seni tentang kegelisahan kawan-kawan seniman melalui pameran seni rupa bertema "Move On" ini. Tema itu diambil untuk mengajak kita semua, para seniman dan penikmat seni, agar bangkit dari keterpurukan di masa pandemi ini. Dengan kemajuan teknologi, kita mencoba beradaptasi dengan keadaan. Dengan adanya pandemi ini, kita saling berbagi cerita, dalam kegiatan kesenian.

"Berbekal pengalaman berorganisasi membuat festival dan pameran seni rupa, kami hadir bergandengan tangan dengan semua pihak untuk menjaga atmosfir berkesenian. Kali ini kami bergandengan tangan dengan Bidadari Art Space. Atas terselenggaranya pameran ini kami haturkan ucapan terima kasih kepada Ibu Hiromi Wada dan Bapak Made Sudiana yang sudah memfasilitasi pameran," ucapnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement