Selasa 16 Feb 2021 17:44 WIB

Dorong Kebangkitan UKM, Jateng Gelar Enam UKM Virtual Expo

Rencananya UVO akan menampilkan berbagai produk UKM yang berbeda beda.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat membuka kegiatan UKM Virtual Expo (UVO) 2021 di kantor Bank Jateng, di Semarang, Rabu (16/2). Kegiatan ini digelar Pemprov jawa Tengah untuk mendorong kebangkitan UKM di masa pandemi.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat membuka kegiatan UKM Virtual Expo (UVO) 2021 di kantor Bank Jateng, di Semarang, Rabu (16/2). Kegiatan ini digelar Pemprov jawa Tengah untuk mendorong kebangkitan UKM di masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Dorong geliat perekonomian pelaku usaha kecil dan menengah di masa pandemi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Jawa Tengah bakal menggelar sedikitnya enam kegiatan UKM Virtual Expo (UVO).

Hal tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk mendorong sekaligus membangkitkan kembali sektor UMKM yang terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19, di daerahnya.

“Sehingga, sepanjang tahun 2021 ini, UVO bakal digelar setiap dua bulan sekali,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati pada acara pembukaan UVO 2021, di gedung bank Jateng, jalan Pemuda, Kota Semarang, Selasa (16/2).

Rencananya, jelas Ema, pada setiap penyelenggaraan tersebut juga bakal menampilkan produk yang berbeda- beda. Untuk penyelenggaraan UVO perdana di tahun 2021 ini menampilkan beragam produk olahan makanan dan minuman.

Ia juga menjelaskan, UVO tahun ini merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan sebelumnya yang telah mendapat respon positif dari masyarakat. Khusus untuk penyelenggaraan dengan produk makanan dan minuman kali ini, Dinas Koperasi dan UKM menambah jumlah peserta sebanyak 150 UKM.“Sehingga, total UKM yang terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan UVO selama masa pandemi ini telah mencapai sebanyak 325 UKM dengan total sebanyak 3.420 produk unggulan,” jelasnya.

Pada penyelenggaraan tahun 2020 lalu, jelasnya, UVO yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah mampu mendorong kenaikan omset para pelaku UKM dengan akumulasi hingga Rp 4,4 miliar.

Ia juga berharap, Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih meningkat lagi guna membangkitkan kembali geliat perekonomian UKM di masa pandemic, karena UVO juga sudah dikenal oleh masyarakat luas.“Tidak hanya dari masyarakat Indonesia sendiri, tapi juga masyarakat mancanegara seperti Jepang, Singapura, Qatar, Hongkong, Macau, Belanda, Irak, Australia, Turki dan India,” ungkapnya.

Ema juga menambahkan, masyarakat dapat membeli aneka produk UKM unggulan Jawa Tengah tersebut secara virtual, melalui laman www.ukmvirtualexpo.com.

Kendati setiap dua bulan produk- produk unggulan yang dipasarkan bakal berbeda, masyarakat tetap bias mengakses produk yang lain. “Produk- produk unggulan yang lain tetap bisa dibeli oleh masyarakat melalui laman tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku UKM di Jawa Tengah yang berpartisipasi, Novi mengaku, sangat terbantu dengan penyelenggaraan UVO di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 tersebut.

Sejak mengikuti kegiatan yang sama tahun 2020 lalu, usaha aneka produk olahan abon yang diproduksinya terus mengalami pertumbuhaan yang positif dan omsetnya terus mengalami peningkatan meski di masa pandemi.

Menurutnya, pasarnya juga semakin terbuka, sampai hari ini peningkatan omset telah mencapai sekitar 40 hingga 50 persen. “Selain itu sekarang yang beli tidak hanya dari Indonesia, sejumlah pembeli dari luar negeri juga banyak yang memesan,” jelas warga Purbalingga tersebut.

Perihal respon yang bagus dari penyelenggaraan UVO tersebut, juga diamini oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang membuka secara resmi kegiatan UVO 2021.

Tahun lalu, jelasnya, UVO sudah berjalan dan untuk tahun ini dilanjutkan dengan memperbanyak volume kegiatan, karena respon dari masyarakat memang sangat menjanjikan dan bagus.

Harapannya, mereka --para pelaku UKM-- itu tidak nglokro (putus asa; red) dan tetap punya semangat serta harapan kendati kondisi tidak menentu. Maka kegiatan ini menjadi salah satu jalan keluarnya.

Karena gelaran UVO tersebut merupakan ikhtiar pemerintah dalam mendorong agar UKM di Jawa Tengah bangkit dan tetap berkembang. Bahkan dengan cara pemasaran virtual ini terbukti bisa meningkatkan penjualan para pelaku UKM di tengah pandemi.

Terlebih lagi, responnya juga sangat bagus, mereka yang ikut acara UVO tahun lalu omsetnya juga naik pesat. Bahkan saat penyelenggaran kali ini baru dibuka, sudah ada transaksi sebesar Rp 15 juta. “Ini baru produk olahan makanan dan minuman, belum produk unggulan lainnya,” jelas gubernur.

Oleh karena itu, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut berjanji, akan terus mendorong agar para pelaku UKM di daerahnya siap bermigrasi ke pasar digital dan marketnya menjadi lebih banyak.

Selain memberikan ruang bagi pelaku UKM berjualan secara virtual, gelaran UVO 2021 juga menjadi momentum pelaku UKM untuk belajar, mengembangkan dan memperkuat kapasitas usahanya.

Sebab dalam penyelenggaraannya juga ada banyak kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan, permodalan hingga kemudahan ekspor impor bagi pelaku UKM.

Seperti Bea Cukai yang juga menawarkan banyak fasilitas dan kemdahan untuk kegiatan ekspor- impor. Bahkan komponen impor untuk kebutuhan ekspor disampaikan tidak dikenakan biaya masuk. Termasuk pengalaman lain seperti izin usaha, platform penjualan digital seperti UMKMMu yang dibuat OJK, pendampingan dan bantuan modal dari Bank Indonesia dan Bank Jateng. “Ini kan banyak yang belum tahu,” lanjutnya.

Selain itu, acara UVO 2021 lanjut Ganjar juga bisa dijadikan ajang belajar para pelaku UKM di Jawa Tengah. Sebab mereka yang sudah ikut kegiatan tersebut rata- rata kualitas produknya lebih baik dan memiliki nilai jual yang lebih menguntungkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement