Jumat 19 Feb 2021 08:00 WIB

Rumah Zakat Luncurkan Program Lumbung Pangan dan ATM Beras

Peluncuran program lumbung padi dengan BPKH bagian dari upaya ketahanan pangan

 Bekerja sama dengan BPKH (Badan Penyelenggara Keuangan Haji), Rumah Zakat meluncurkan program lumbung pangan dan ATM Beras yang disiarkan secara daring langsung dari Majalengka dan Cianjur.
Foto: Rumah Zakat
Bekerja sama dengan BPKH (Badan Penyelenggara Keuangan Haji), Rumah Zakat meluncurkan program lumbung pangan dan ATM Beras yang disiarkan secara daring langsung dari Majalengka dan Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekerja sama dengan BPKH (Badan Penyelenggara Keuangan Haji), Rumah Zakat meluncurkan program lumbung pangan dan ATM Beras yang disiarkan secara daring langsung dari Majalengka dan Cianjur. Kedua program tersebut bertujuan menciptakan ketahanan pangan jangka panjang dengan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan makanan pokok berupa beras.

Nur Efendi, CEO Rumah Zakat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini adalah upaya Rumah Zakat untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia. “Berdasarkan Indeks Keamanan Pangan Global pada tahun 2019 Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 113 negara. Harapannya melalui program ini dapat tercipta ketahanan pangan, keberdayaan masyarakat, dan menggerakkan ekonomi umat,” ungkapnya.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh para tokoh pemerintah dan masyarakat setempat. Dalam sambutannya Dr. Anggito Abimanyu M.Sc, Kepala Badan Pelaksana BPKH RI, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Rumah Zakat dalam rangka mendukung program ekonomi umat dengan membantu instalasi mesin dan pengadaan penggilingan padi di Kabupaten Cianjur dan Majalengka. 

"Semoga program ini memberi manfaat nyata dan ke depannya bisa menyasar daerah lain," ucap dia

Melalui ATM Beras di Majalengka, setiap bulannya ATM beras akan menyediakan beras untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat akan mendapatkan beras setelah melaksanakan shalat shubuh di masjid dan mengikuti majelis taklim.

Melalui program Lumbung Pangan di Cianjur tepatnya di Desa Berdaya Pamoyanan, masyarakat sekitar bisa memanfaatkan fasilitas penggilingan padi dan membayarnya dengan beras hasil penggilingan. Kemudian keuntungan pabrik tersebut akan dibagikan kepada masyarakt yang membutuhkan.

“Adanya program ini sangat bermanfaat bagi kami terutama dalam menyalurkan hasil pertanian,” ucap Odang salah seorang petani di Cianjur.

Kedua program di atas memberdayakan 200 Penerima Manfaat dari 50 KK. Dengan adanya kedua program tersebut diharapkan ikut membantu meringankan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka, apalagi dalam kondisi pandemi seperti saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement