Ahad 21 Feb 2021 06:56 WIB

Biden Umumkan Bencana Besar di Texas

Presiden Amerika Serikat Joe Biden umumkan bencana di Texas

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang pengemudi menavigasi MoPac Boulevard di jembatan di atas Lady Bird Lake setelah hujan salju lebat pada hari Senin, 15 Februari 2021, di Austin, Texas.
Foto: AP/Jay Janner/Austin American-Statesman
Seorang pengemudi menavigasi MoPac Boulevard di jembatan di atas Lady Bird Lake setelah hujan salju lebat pada hari Senin, 15 Februari 2021, di Austin, Texas.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengumumkan bencana besar di Texas. Hal ini akan berdampak terhadap lebih banyak dana federal yang akan digunakan untuk upaya bantuan di negara bagian Amerika Serikat tersebut.

Dengan demikian diharapkan listrik akan kembali menyala di Texas, tetapi sekitar 13 juta orang masih menghadapi kesulitan mengakses air bersih. 

Baca Juga

Biden mengatakan dia akan mengunjungi Texas selama kehadirannya tidak membebani upaya bantuan. Hampir 60 kematian telah dikaitkan dengan cuaca dingin di seluruh Amerika Serikat. 

Dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Presiden Biden mengatakan dia telah memerintahkan bantuan federal untuk melengkapi upaya pemulihan negara bagian dan lokal di daerah yang terkena badai musim dingin yang parah. 

"Bantuan dapat mencakup hibah untuk perumahan sementara dan perbaikan rumah, pinjaman berbiaya rendah untuk menutupi kerugian harta benda yang tidak diasuransikan, dan program lain untuk membantu individu dan pemilik bisnis pulih dari dampak bencana," kata pernyataan itu, dilansir di BBC, Ahad (21/2). 

Biden telah berkomunikasi dengan wali kota beberapa kota terbesar Texas, seperti Houston, Austin, dan Dallas, untuk memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya pemerintah. 

Jaringan energi negara bagian barat daya telah kewalahan oleh lonjakan permintaan panas karena suhu anjlok ke posisi terendah 30 tahun, mencapai 0F (-18C) awal pekan ini. 

Hingga Jumat, sekitar 180 ribu rumah dan bisnis di Texas masih tidak memiliki listrik. Di tengah suhu beku awal pekan ini, sebanyak 3,3 juta orang mati listrik.  

Sekitar 13 juta orang, hampir setengah dari populasi negara bagian tersebut, telah menghadapi gangguan layanan air karena ratusan sistem air telah rusak akibat pembekuan. 

Austin, ibu kota negara bagian itu, kehilangan 325 juta galon (1,2 miliar liter) air ketika pipa-pipa saluran air pecah. 

Kota terbesar di Texas, Houston, berada di bawah apa yang disebut 'pemberitahuan air mendidih'. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan semua air yang akan dikonsumsi meski telah disaring, harus direbus sebagaimana mestinya karena ada kemungkinan terkontaminasi. 

Pejabat di sana mengatakan, mereka sedang bekerja untuk mendistribusikan air kemasan serta pembangkit listrik dengan cepat kepada orang-orang yang membutuhkan. Pabrik bir dan bisnis lokal lainnya juga telah membantu upaya penyediaan air minum.  

Beberapa negara bagian selatan lainnya yang dilanda badai salju dan es minggu ini juga melaporkan pemadaman layanan air.

Cuaca musim dingin juga memutus aliran air di kota Jackson, Mississippi, rumah bagi sekitar 150 ribu orang, serta kabupaten terbesar di Tennessee yang mencakup kota Memphis, dengan lebih dari 651 ribu penduduk. 

Di seberang Amerika Serikat bagian Selatan, wilayah yang tidak terbiasa dengan suhu yang sangat dingin, orang-orang yang pipa airnya membeku, terpaksa mendidihkan salju untuk membuat air. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement