Ahad 21 Feb 2021 17:12 WIB

PGE Sambut Baik Rencana Holding Panas Bumi

Dengan holding panas bumi Indonesia akan memiliki perusahaan geothermal terbesar

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PGE Area Kamojang , (ilustrasi). PGE menyambut baik rencana pemerintah membentuk holding geothermal.
Foto: Pertamina
PGE Area Kamojang , (ilustrasi). PGE menyambut baik rencana pemerintah membentuk holding geothermal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang panas bumi, Pertamina Geothermal Energi (PGE) menyambut baik terkait rencana pembentukan holding panas bumi. Meski begitu, PGE belum mendapatkan mandat secara langsung terkait rencana ini dari Kementerian BUMN.

Sekretaris Perusahaan PGE Sentot Yulianugroho mengaku, terkait rencana pembentukan holding panas bumi ini belum sampai informasinya ke perusahaan. Hanya saja, PGE menyambut baik rencana ini sebagai salah satu langkah agar panas bumi di Indonesia terus berkembang.

Baca Juga

"Untuk sementara kami belum menerima informasi secara resmi terkait hal ini. Namun ini merupakan langkah agar semoga panas bumi di Indonesia terus berkembang ke depan," ujar Sentot kepada Republika, Ahad (21/2).

Wakil Menteri I Kementerian BUMN Pahala Mashury menjelaskan rencana pembentukan holding panas bumi ini memang bertujuan untuk meningkatkan sinergi BUMN BUMN yang punya wilayah kerja panas bumi. Kedepannya, melalui holding ini maka kerja operasional bisa lebih efektif. Disatu sisi, geliat eksplorasi panas bumi untuk bisa memanfaatkan sebesar-besarnya potensi dalam negeri bisa terwujud.

 

"Kami memang punya rencana untuk menggabungkan aset panas bumi dari ketiganya. Pertamina, PLN dan Geodipa. Ini nantinya akan terbentuk sinergi yang optimal dalam pengembangan, pengeboran, transmisi energi dan juga pendanaan," ujar Pahala kepada Republika, Ahad (21/2).

Pahala juga menjelaskan dengan adanya holding panas bumi ini maka Indonesia akan memiliki perusahaan geothermal terbesar di dunia. Ia mengatakan dalam kapasitas terpasang panas bumi melalui holding ini akan naik cukup signifikan.

"Ini merupakan inisiatif pengembangan baru dan terbarukan. Rencana kami realisasinya di 2021," ujar Pahala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement