Senin 22 Feb 2021 18:45 WIB

Cara Kendalikan Hawa Nafsu Menurut Habib Husein Jafar

Habib Husein Jafar menjelaskan cara mengendalikan hawa nafsu

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Habib Husein Jafar menjelaskan cara mengendalikan hawa nafsu. Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika
Habib Husein Jafar menjelaskan cara mengendalikan hawa nafsu. Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang tidak lepas dari hawa nafsu. Berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki nafsu. Manusia harus dapat mengendalikan nafsu karena nantinya akan menyebabkan malapetaka.

Habib Husein Ja’far mengatakan nafsu tidak boleh berlebihan dan harus dikendalikan. “Nabi mengontrol nafsu dengan ibadah, zikir, hidup sederhana, dan lain-lain. Jadi, nafsu itu jangan dimanjain,” kata Habib Husein dalam kajian bertajuk Dilarang Ibadah Berlebihan di kanal Youtube Cahaya untuk Indonesia.

Baca Juga

Nafsu mendorong manusia menjadi sempurna. Nafsu juga sebagai tantangan manusia agar menjadi makhluk yang lebih mulia daripada malaikat. Oleh karena itu, nafsu harus dilawan dalam diri. Ada tiga cara untuk mengendalikan hawa nafsu.

“Pertama, kita kurangin makan, mengapa? Karena sumber makanan berlebihan adalah setan. Jangan makan yang berlebih,” ujar dia.

Kedua, mengurangi bicara yang sia-sia. Berbicaralah jika ada perlunya dan bicaralah yang bermanfaat. Ketiga, mengurangi tidur.  Jangan lupa bangun tidur di tengah malam untuk beribadah. Jangan menghabiskan waktu semalaman hanya untuk tidur.

“Lisan itu sumbernya setan. Kita juga harus mengendalikan tidur. Jangan hanya tidur semalaman suntuk. Bangun lalu beribadah. Biasanya setan suka mengelus-elus kita agar kita nyenyak tidurnya, sampai tidak jadi shalat subuh. Itu semua harus dilawan,” tambah dia.

Lebih lanjut, Habib Husein mengatakan adapun pemicu nafsu beragam. Bisa dari rasa iri karena melihat seseorang lebih baik hidupnya dari kita. Ada salah satu Nabi yang dijamin masuk surga karena setiap malam dia menghilangkan rasa dengki dari hatinya.

“Daripada dengki, lebih baik kita bersaing dalam hal positif seperti mengejar urusan akhirat. Karena hidup manusia ini untuk di akhirat bukan untuk di dunia. Dunia hanyalah jembatan menuju akhirat,” kata dia. n Meiliza Laveda

Sumber: youtube 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement