Selasa 23 Feb 2021 11:57 WIB

Produsen Daging Halal Meksiko Bidik Pasar Indonesia

Produsen daging halal Meksiko sudah mengajukan izin kerja sama dengan BPJPH.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: britannica.com
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Lembaga sertifikasi halal baru di Meksiko menyasar ekspor daging halal ke Indonesia. Halal Quality Mexico yang baru berdiri pada Juli 2019 akan menyasar negara Muslim seiring dengan perkembangan pasar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Pendiri Halal Quality Meksiko, Fitra Ismu Kusumo berasal dari Indonesia. Ia mendirikan lembaga sertifikasi halal tersebut setelah bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko selama sembilan tahun dan mendapat pengalaman terkait industri.

Baca Juga

Ia bergabung dengan Organización Mexicana de Certificación Ganadera y Alimentaria A.C. (OMECEGA) dan juga membuka kantor Regulatory Affairs Conformity Services (RACS) yang berbasis di Uni Emirate Arab. "Kami sudah mengajukan izin kerja sama dengan lembaga halal negara-negara Muslim seperti BPJPH di Indonesia, JAKIM di Malaysia, dan MUIS di Singapura," katanya pada Salaam Gateway, Senin (22/2).

Menurutnya, izin di negara-negara Muslim Asia Tenggara jauh lebih murah daripada di negara-negara Teluk. Saat ini, tidak ada lembaga sertifikasi halal yang berbasis di Meksiko dan terakreditasi oleh otoritas halal utama seperti JAKIM, GAC di negara Teluk atau ESMA di Uni Emirate Arab.

Setelah mendapatkan izin, Halal Quality Mexico akan mencari sponsorship untuk kemudian mulai rencana perdagangan daging halal. Ia mengatakan potensi Meksiko sangat besar karena produksi daging yang tinggi.

Sementara negara produsen utama daging lainnya mengalami penurunan produksi karena berbagai hal. Pada 2017, pemerintah Meksiko meningkatkan produksi dan ekspor produk halal menargetkan negara Muslim karena ingin lepas dari perdagangan dengan Amerika Serikat.

Pemerintah Meksiko menganggarkan dana untuk subsidi sertifikasi halal. Namun pada 2018, subsidi dihapus seiring dengan pergantian pemimpin. Pemerintahan baru Presiden Andres Manuel Lopez Obrador juga menutup lembaga ProMexico yang punya strategi nasional peningkatan ekspor halal Mexico ke pasar global.

Dalam lima tahun, ekspor daging dan hewan hidup Meksiko ke negara Muslim turun meluncur secara drastis. Pada 2015 nilainya 1,3 miliar dolar AS menjadi hanya 394 ribu dolar AS pada 2018 dan nol pada 2019. Padahal pada saat bersamaan, produksinya tinggi.

Meksiko adalah eksportir keempat terbesar untuk hewan bovine (keluarga sapi) hidup pada 2019, keenam terbesar untuk daging segar, dan ke-18 besar beragam daging beku. Amerika Serikat dan Kanada adalah pembeli utama dengan porsi masing-masing sekitar 39 persen. Sisanya sekitar 27 persen berakhir di Jepang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement