Jumat 26 Feb 2021 18:56 WIB

Anjuran Melakukan Manasik Thawaf Wada

Bermunajatlah di Mulatazam sambil merendahkan diri secara lahir dan batin.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Anjuran Melakukan Manasik Thawaf Wada (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ
Anjuran Melakukan Manasik Thawaf Wada (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Setelah menyelesaikan rangkain ibadah haji dan umrah, jamaah haji hendaknya menjadikan thawaf Wada sebagai hal terakhir yang dilakukannya. Tawaf Wada dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah tujuh kali sebagaimana biasa, hanya saja tanpa berjalan ramal dan idhthiba. 

Imam Ghazali menyarankan, setelah selesai berputar tujuh kali, langsung salat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim, minum air zam-zam, kemudian mendatangi Multazam. Bermunajatlah di Mulatazam sambil merendahkan diri secara lahir dan batin.

"Ya Allah sesungguhnya rumah ini adalah rumah-Mu, hamba ini adalah hamba-Mu anak dari hamba lelaki-Mu dan hamba perempuan-Mu (adam). Engkau telah membawaku lewat makhluk-Mu yang telah engkau tunjukkan untuk aku naik hingga Engkau membawaku tiba di negeri-Mu dan mengantarkanku dengan nikmat-Mu hingga engkau menolongku memenuhi ibadah mansiku. 

Jika Engkau merinduiku, maka tambahkanlah keridhoan-Mu untukku. Dan jika tidak karuniakanlah keridhoan-Mu sekarang sebelum aku pergi meninggalkan rumah-Mu. Inilah waktu kepulanganku jika Engkau mengijinkan bukan karena ingin mencari pengganti-Mu dan pengganti rumah-Mu, bukan pula karena membenci-Mu dan benci rumahmu. 

"Ya Allah sertakanlah afiat (keselamatan) dalam tubuhku, keterpeliharaan dalam Agamaku dan perindahlah kepulanganku, karuniakanlah aku ketaatan kepada-Mu seumur hidup selama Engkau membiarkan ku hidup, dan kumpulkanlah untukku kebaikan dunia dan akhirat.

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yaa Allah jika engkau menjadikan ini sebagai terakhir saat terakhir mendatangi rumah-Mu. Adapun jika memang engkau menghendakinya sebagai saat terakhirku, maka gantilah ia dengan surga untukku."

Iman Ghazali menyarankan, sebelum meninggalkan Masjid Haram hendaknya tidak memalingkan pandangan sedikitpun dari Baitullah sampai ia hilang di penglihatan. "Karena hal tersebut disunahkan sangat dianjurkan," kata Imam Ghazali dalam kitan Asrar Al-Hajj Imam Ghazali mengatakan, thawaf Wada perintah dari Rasulullah SAW, baik secara perkataan maupun perbuatan. Adapun terkait perbuatan, sudah banyak hadits yang mempertegas hal tersebut. 

Sedangkan perkataannya seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda. "Janganlah salah satu dari kalian pergi meninggalkan Mekah hingga akhir urusannya adalah tawaf berkeliling Ka'bah." (HR Muslim). 

Diriwayatkan dari Mujahid dengan redaksinya berbunyi, "Apabila hendak meninggalkan Makkah maka masuklah Masjidil Haram lalu sentulah Hajar Aswad dan keliling Nila Ka'bah 7 Kali. Kemudian datanglah ke makam Ibrahim dan salat dua rakaat di belakangnya. Selanjutnya minum air zam-zam, lalu datangilah tempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah, dan tempelkanlah dada dan perut mu dengan kabar. Berdoalah kepada Allah dan minta apa saja yang kau inginkan. "Setelah itu kembali Hajar Aswad dan setelah kembali."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement