Ahad 28 Feb 2021 11:45 WIB

Wapres Minta NU Ikut Kembangkan Ekonomi Syariah

NU harus mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok.KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama (NU) ikut kembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Sebagai organisasi kebangkitan ulama, NU juga harus mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah," kata Ma'ruf saat menghadiri Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-98 versi tahun hijriah, Sabtu (27/2).

Wapres mengatakan, peran yang perlu diambil meliputi pengembangan industri halal, bisnis syariah, keuangan syariah, dan penguatan tata kelola dana sosial yang Islami, baik zakat, infak, sedekah, maupun wakaf, yang juga sedang digencarkan pemerintah.

Wapres meyakini, kekuatan NU dalam membangun memulihkan kondisi perekonomian Indonesia. Hal ini karena saat ini NU memiliki jumlah massa mencapai 49,5 persen atau sekitar 108 juta orang dari jumlah penduduk Muslim Indoensia yang berjumlah sekitar 229 juta orang.

Ditambah potensi jumlah pesantren NU yang tak kurang dari 24 ribu, termasuk semakin bertambahnya jumlah lembaga pendidikan sekolah dan perguruan tinggi serta lembaga kesehatan masyarakat seperti klinik dan rumah sakit.

Ia optimistis, kekuatan besar ini dapat dikonsolidasikan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat dan negara.

"Dengan kuatnya pilar ekonomi gerakan NU, maka pilar pemikiran dan kebangsan NU, yang selama ini sudah menjadi arus utama, juga akan makin kuat," kata Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement