Selasa 02 Mar 2021 00:26 WIB

BGR Logistics Dorong Digitalisasi UMKM Yogyakarta

Aplikasi Warung Pangan sangat pro UMKM dengan menjembatani hulu dan hilir.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo meluncurkan aplikasi warung Surabaya secara virtual, Kamis (25/2).
Foto: Tangkapan Layar
Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo meluncurkan aplikasi warung Surabaya secara virtual, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics berkomitmen mengupayakan bangkitnya UMKM di Indonesia melalui peluncuran aplikasi Warung Pangan di Surabaya, Jawa Timur; Semarang, Jawa Tengah; dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Aplikasi diluncurkan pada 24 Februari hingga 26 Februari. 

Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM Rahmadi mengatakan Warung Pangan dapat mendorong UMKM mendapatkan stok bahan baku pangan. Rahmadi menilai kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta dalam mendorong UMKM go digital sangat dibutuhkan saat ini dan ke depannya.

Baca Juga

"Saat ini aplikasi digital harus terus didorong untuk UMKM untuk bangkit dari kondisi pandemi Covid-19. Ke depannya, dalam ketidakpastian kondisi Covid-19 ini, membuat kita fokus terhadap transformasi dan digitalisasi bagi UMKM," ujar Rahmadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (28/2).

Kata Rahmadi, Kemenkop dan UKM akan ikut mendorong Warung Pangan sebagai sarana untuk UMKM go digital dan bangga terhadap buatan Indonesia dengan berbelanja stok bahan pangan dari produk dalam negeri melalui aplikasi Warung Pangan.

Rahmadi berharap melalui program-program yang telah dibuat pemerintah serta dengan hadirnya Warung Pangan ini juga dapat membuat UMKM di Indonesia dapat bangkit dan ketahanan pangan di Indonesia dapat terwujud.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi menyampaikan perkembanan situasi terkait kondisi UMKM di Yogyakarta pada masa kondisi pandemi covid-19. Srie menyebut UMKM mengalami penurunan dari sisi penjualan pada masa pandemi sehingga membuat UMKM harus mengubah cara bisnis agar tetap bertahan dan kreatif menjalankan usahanya. Srie mengatakan ketersediaan bahan baku bagi UMKM juga terdampak di masa pandemi.

"Dengan hadirnya Warung Pangan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dalam melakukan transformasi bisnis model UMKM di wilayah Jogja untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksi, memenuhi stok bahan pangan bagi para UMKM yang memiliki usaha warung," ucap Srie.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, lanjut Srie, selalu berupaya membangkitkan dan menggerakkan roda perekonomian pelaku UMKM di wilayah Jogja bersama pemerintah pusat dalam upaya pemulihan ekonomi ini, termasuk di dalamnya menjalankan revitalisasi kualitas SDM dan kelembagaan usaha menuju go digital agar dapat bertahan dan tetap kreatif berbelanja kebutuhan produksi serta tangguh dalam memasarkan produk secara daring.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement