Selasa 02 Mar 2021 07:31 WIB

Masjid Pusat Glasglow Sediakan Pengujian OTG Covid

Masjid di Glasglow membuka pusat pengujian asimtomatik atau tanpa gejala Covid

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Imam Masjid di Skotlandia, Inggris
Foto: Evening Telegraph
Imam Masjid di Skotlandia, Inggris

IHRAM.CO.ID, GLASGLOW -- Sebuah Masjid Pusat di Glasglow, Skotlandia, membuka pusat pengujian asimtomatik atau tanpa gejala Covid-19. Berduyun-duyun masyarakat sekitar datang untuk memeriksa diri mereka.

Tujuan dibukanya pusat pengujian ini untuk mengurangi penularan virus lebih jauh, dengan menemukan pembawa virus tanpa gejala. Bagi yang terkonfirmasi, mereka akan diminta untuk mengisolasi diri selama sepuluh hari guna mengurangi risiko penularannya.

Aula utama Masjid telah diubah menjadi pusat pengujian yang dikelola oleh Angkatan Darat, bekerja sama dengan sukarelawan Masjid.

Dilansir di Glasgow Times, Selasa (2/3), di lokasi telah disediakan empat jalur dengan alat pengujian mandiri.  Saat masuk, masyarakat akan disambut oleh seorang petugas dari Angkatan Darat yang menjelaskan proses dan cara mengikuti tes. Setelahnya, mereka ditunjukkan arah ke salah satu stan untuk melakukan tes.

Salah satu orang pertama yang muncul untuk melakukan tes adalah Quroum Beg, dari Gunung Florida, yang tiba bersama putranya yang berusia tiga tahun, Hadi. Pria berusia 38 tahun ini mengatakan, dia menjalani tes untuk keluarga dan komunitas yang lebih luas, agar menghentikan penyebaran virus.

“Saya ingin melakukan usaha apapun yang saya bisa untuk membantu kita keluar dari bencana ini. Dan juga, jika saya tahu saya tidak terkena virus, keluarga saya tetap aman," kata dia.

Selama proses tes, ia menyebut berjalan dengan mudah. Petugas Angkatan Darat menbantunya dengan menginstruksikan bagaimana melakukan tes. Ia juga menyebut proses tes berjalan sekitar sepuluh menit.

Pelaku tes lainnya, Lucile, mengatakan dia telah mendapatkan dosis vaksin pertamanya. Namun, ia menyadari jika itu bukan jaminan.

"Saya sudah menerima vaksin dan sedang menunggu suntikan kedua. Tetapi dengan varian baru Covid-19 Brasil ini, saya tidak ingin mengambil risiko. Saya mengikuti semua aturan tetapi masih belum menjamin saya tidak terpapar," ujar Lucile.

Masjid adalah salah satu dari dua situs di sisi selatan kota yang menyediakan dirinya untuk pusat pengujian Covid-19. Lokasi tes yang lain dibuka di Pusat Lingkungan Govanhill.

Salah satu panitia, Nafees Ahmad menjelaskan mengapa Masjid ingin berpartisipasi dan menawarkan fasilitasnya.  Dia berkata, sebagai seorang Muslim, ia diajari untuk menjaga tetangga dan memberi manfaat bagi umat manusia.

"Ini adalah salah satu cara kami dapat bermanfaat bagi tetangga. Aula tersebut biasanya digunakan untuk pernikahan dan acara, tetapi telah lama kosong. Saya tahu banyak orang di komunitas Muslim yang memiliki gejala dan mereka telah diuji," katanya.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya disebut telah mengeluarkan pesan kepada komunitasnya. Meski demikian, ia mengatakan kegiatan ini tidak hanya untuk Muslim, tetapi semua orang dari berbagai kalangan.

Pemimpin Dewan Kota Glasgow, Susan Aitken, muncul di Masjid pada hari pertama pusat pengujian itu dibuka. Ia ikut berpartisipasi untuk melakukan tes Covid-19.

“Karena saya tinggal di sisi selatan, saya bisa pergi ke yang ini atau pusat di Govanhill dengan cara apa pun. Saya senang melakukannya secara terbuka untuk menunjukkan betapa cepat dan mudahnya tes ini," ujar Aitken.

Adanya pengujian atas Covid-19 ini disebut sebagai senjata tambahan dalam melawan virus tersebut. Jika orang-orang yang positif ini mengetahui kondisinya dan melakukan isolasi diri, maka mereka telah membantu mengurangi penularan di komunitas.

Keberadaan pusat-pusat pengujian ini didanai oleh Pemerintah Skotlandia. Ini merupakan bagian dari pengujian nasional tanpa gejala yang berkelanjutan dan lebih luas.

Fasilitas tes serupa akan didirikan di lingkungan Glasgow lainnya dalam beberapa minggu mendatang. Orang yang tinggal di komunitas di sekitar pusat pengujian yang tidak memiliki gejala Covid-19, didorong untuk mengajukan tes. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement