Rabu 03 Mar 2021 20:32 WIB

Gubernur Texas Cabut Aturan Wajib Pakai Masker

Bisnis di Texas akan kembali dapat dibuka dengan kapasitas penuh

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, AUSTIN -- Gubernur negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS) Greg Abbott mengumumkan pembatalan kebijakan pembatasan untuk mengekang penyebaran Covid-19, Selasa (2/3) waktu setempat. Gubernur mencabut mandat kewajiban mengenakan masker.

Dia juga menekankan, bahwa sebagian besar bisnis sudah dapat dibuka dengan kapasitas penuh pada pekan depan. Perintah eksekutif Abbott ini muncul ketika banyak negara bagian AS dan kota-kota besar mengalami penurunan tajam dalam infeksi virus corona. Perawatan inap di Rumah Sakit juga sudah mulai berkurang.

Baca Juga

"Sekarang saatnya untuk membuka Texas 100 persen," ujar Abbott, seorang politisi dari Partai Republik. Dia mengatakan, perintah baru tersebut akan berlaku penuh pada 10 Maret.

Perintah mencabut semua persyaratan masker di seluruh negara bagian dan melarang otoritas lokal menghukum penduduk yang tidak memakai penutup wajah. Ini menghapus semua batasan pada bisnis di daerah-daerah di negara bagian Texas yang tidak memiliki jumlah rawat inap yang tinggi.

Pejabat lokal masih dapat menerapkan batasan pada bisnis ketika rawat inap tetap tinggi. Namun, dilarang memberikan mandat bahwa mereka beroperasi dengan kapasitas kurang dari 50 persen.

Gubernur mengatakan, langkahnya mencabut pembatasan karena Texas, negara bagian AS terpadat ketiga, telah memberikan hampir 5,7 juta suntikan vaksin kepada 29 juta penduduknya. Menurut kantor Abbott, pada akhir Maret setiap senior yang menginginkan vaksin bisa mendapatkannya. Keputusan Abbott jelas bertentangan dengan Presiden AS Joe Biden, seorang Demokrat yang telah mendesak orang Amerika untuk terus mengambil tindakan pencegahan Covid-19, termasuk memakai masker, sampai vaksinasi benar-benar memadamkan virus.

Dalam pidato di Gedung Putih, Joe Biden nampak menyinggung perintah Abbott meski tidak secara langsung menyebutnya. "Sekarang bukan waktunya untuk menyerah. Saya telah meminta negara untuk memakai masker untuk 100 hari pertama saya di kantor. Sekarang bukan waktunya untuk lengah. Nyawa orang dipertaruhkan," tegas Biden.

Hingga Selasa (2/3), 35 negara bagian AS, bersama dengan District of Columbia dan Puerto Rico, masih mengamanatkan agar penduduknya mengenakan masker di depan umum. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 51 juta orang Amerika, atau 15 persen dari total populasi AS, telah diberikan setidaknya satu dosis vaksin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement