Rabu 03 Mar 2021 21:29 WIB

Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Gandeng PT Sucofindo

Keduanya sepakat untuk membangun ekosistem industri halal di Indonesia.

 Direktur Komersial I Sucofindo, Herliana Dewi (kiri) dan Chairman IHLC,  Sapta Nirwandar seusai menandatangani MoU di Jakarta, Rabu (3/3).
Foto: Dok IHLC
Direktur Komersial I Sucofindo, Herliana Dewi (kiri) dan Chairman IHLC, Sapta Nirwandar seusai menandatangani MoU di Jakarta, Rabu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dan Sucofindo sepakat untuk membangun ekosistem industri halal dan berperan secara aktif dalam menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar produk halal di pasar global pada tahun 2024. Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman  (MoU) oleh  Chairman IHLC,  Sapta Nirwandar dan Direktur Komersial I Sucofindo, Herliana Dewi. Acara dilaksanakan hari ini,  Rabu  (3/3)  di Ruang Integrity, Gedung Sucofindo, Jakarta.

Lembaga nirlaba IHLC ini bersinergi untuk melakukan pengembangan layanan PT  Sucofindo Persero di bidang pengayaan inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi, dan pelatihan serta kegiatan lainnya yang terkait industri halal. Dalam waktu dekat, sinergi yang dilakukan adalah dalam bidang pelatihan literasi halal kepada produsen dan konsumen, industri, UMKM dan masyarakat umum. 

IHLC merupakan lembaga konsultasi dan pelopor organisasi nirlaba yang concern mengkampanyekan gerakan gaya hidup halal dan bergerak di bidang edukasi serta pengembangan literasi gaya hidup halal di Indonesia. "Untuk miningkatkan pemahamana  literasi halal tidak bisa parsial. Harus bersinergi dengan berbagai pihak, seperti hari ini dengan Sucofindo. Sehingga,  pemahaman tentang gaya hidup halal ini dapat tersebar sebagaimana cabang Sucofindo yang jasa pelayanannya tersebar di seluruh Indonesia," kata Sapta Nirwandar seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Dalam sambutannya, Herlina Dewi  mengatakan, terhitung sejak bulan November 2020, Sucofindo telah ditetapkan sebagai Lembaga Pemeriksa halal (LPH) secara resmi dengan nomor keputusan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)  Nomor 117 Tahun 2020 dengan potensi keberadaan laboratorium dan layanannya tersebar di 30 provinsi di Indonesia. 

“Sucofindo yang telah resmi ditunjuk oleh pemerintah sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) memiliki cita-cita untuk menjadi role model bagi berdirinya LPH lainnya. Kolaborasi merupakan kata kunci dalam upaya bersinergi menciptakan ekosistem Industri Halal di Indonesia. Sehingga ke depan, Indonesia juga mampu berperan sebagai negara pengekspor produk halal bagi konsumen halal dunia,” ujar Herlina Dewi.

Sejalan dengan kondisi tersebut, Sapta Nirwandar juga menambahkan,  IHLC telah bekerjasama sinergis dengan berbagai institusi dan pelaku industri halal dari berbagai negara seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Kanada dan Kazakhstan. “Kerja sama tersebut dapat membuka peluang untuk keberterimaan sertifikathHalal di Indonesia bersesuaian dengan standar yang disepakati penetapannya di tingkat global,” paparnya.

Dalam penjelasannya terkait unit layanan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Dewi juga mengatakan, amanah yang telah diberikan oleh pemerintah, tentunya harus dijalankan penggunaan system pembayaran dan keuangan syariah. “Sehingga,  Sucofindo dapat melakukan penerapan prinsip halal yang sebenar-benarnya,” tuturnya.

Demikian pula halnya dengan tanggung jawab sosial yang dimiliki oleh Sucofindo dalam mengikutsertakan keberadaan UMKM dalam melakukan pelatihan yang terkait dengan sertifikasi halal. “Sucofindo juga berperan dalam memberikan kesempatan agar sertifikasi halal ini juga menjangkau keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” kata Dewi.

“Kiranya kolaborasi dan sinergi dengan Indionesia Halal Lifestyle Center (IHLC) ini tidak hanya berbentuk surat nota kesepahaman yang ditandatangani bersama, melainkan juga dalam penerapan bentuk pelaksanaan kerja sama yang kongkrit dan dapat  segera ditindaklanjuti,” ujar Herlina Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement