Kamis 04 Mar 2021 02:16 WIB

Kisah Wali Merasa Terhina oleh Pemuda Lusuh di Makkah

Pemuda itu tidak pernah berkunjung menemuinya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kisah Wali Merasa Terhina oleh Pemuda Lusuh di Makkah. Ilustrasi Sahabat
Foto: Mgrol120
Kisah Wali Merasa Terhina oleh Pemuda Lusuh di Makkah. Ilustrasi Sahabat

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a mengisahkan tentang seorang wali yang merasa terhina gegara memberikan beberapa dirham kepada pemuda lusuh yang ditemuinya. Kisah ini ditulis Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Rah.a dalam kitabnya Fadhilah Haji.

Berikut kisahnya. Ketika itu seorang wali bercerita ia pernah tinggal di Makkah dan di sampingnya tinggal seorang pemuda yang pakaiannya sudah usang. Ia terlihat memprihatinkan jika dilihat dari kasat mata.

Wali itu menceritakan, bahwa pemuda itu tidak pernah berkunjung menemuinya dan tidak pernah duduk bersamanya seperti jamaah jamaah lain yang selalu mengerumuninya. Atas keadaan itu menimbulkan rasa cinta sang waliyullah kepada pemuda itu. "Telah masuk di dalam hatiku rasa cinta kepada pemuda itu."

Waliyullah mengatakan, suatu hari telah datang kepadanya dari tempat yang halal uang 200 dirha. Sang Wali membawa uang itu kepada si pemuda sebagai hadiah.

 

Wali itu meletakkannya di sejadah pemuda itu sambil berkata, bahwa uang itu ia dapatkan dari tempat yang halal dan supaya digunakan untuk keperluannya. 

Pemuda itu memandang Syekh dan berkata. "Agar dapat bersama-sama Allah SWT aku telah meninggalkan uang 70.000 Dinar dan banyak harta kekayaan dan harta harta lainnya yang telah aku sewakan," kata pemuda lusuh itu.

Pemuda itu melanjutkan perkatannya. Seakan dia geram dengan orang yang memberinya uang yang jauh lebih banyak dia miliki sebelumnya. "Apakah sekarang engkau hendak menipuku dan menggodaku dengan dirham-dirham ini?"

Kemudian pemuda itu mengibaskan sejadahnya lalu pergi. Ketika ia pergi ke Syekh memunguti dirham-dirham yang berceceran itu dan berkata dalam hatinya.

"Aku tidak pernah merasa bahwa ia adalah orang yang mulia dan Aku adalah orang yang hina melebihi hari itu. Ketika memunguti dirham, aku tidak pernah merasa hina melebihi saat itu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement