Jumat 05 Mar 2021 16:44 WIB

10 Penyakit Akibat Kekenyangan Menurut Imam Ghazali

Pekerjaan dan ucapan seseorang tergantung kepada makan dan minumnya

Rep: Ali Yusuf/ Red: A.Syalaby Ichsan
Imam Al-Ghazali (ilustrasi).
Foto: encyclopedia.com
Imam Al-Ghazali (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Imam Ghazali mencatat ada 10 penyakit yang disebabkan oleh perut yang terlalu kenyang, meskipun diisi oleh makanan halal. Makan yang berlebihan menjadi penyakit bahagi ahli ibadah dan bencana bagi ahli ijtihad.

 

Dari 10 penyakit yang dicatat Imam Ghazali di antaranya:

 

1. Kebanyakan makan menyebabkan hati menjadi keras dan memadamkan cahaya nya. Nabi Muhammad bersabda. "Janganlah kalian membunuh hati dengan banyak makan dan minum, sebab sesungguhnya hati itu seperti tanaman, ia akan mati kalau kebanyakan air.

 

2. Jika banyak makan minum akan menimbulkan kebimbangan dan gejolak pada anggota tubuh, dan akan menuntun kepada pekerjaan jahil (iseng) dan berlebihan serta kerusakan. Seorang yang kenyang perutnya suka lupa daratan, pandangannya ingin melihat hal-hal yang tak perlu dari yang haram atau akan berlebihan dengan pendengarannya, lisannya, farjinya dan langkah kakinya. 

 

"Tapi di kala lapar, semua anggota tubuhnya akan tentram, tidak berkeinginan untuk mengerjakan perbuatan jahil dengan barang haram dan berlebihan," kata Imam Ghazali seperti dikutip dalam buku "Hamba-hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya" karangan Ibnu Hasan Bisry At-Turjani

 

Berkata Abu Jafar rahimahullah bahwa perut itu suatu anggota bila ia tidak lapar, akan menjadi kenyang (tenteram) anggota lainnya tidak akan banyak tuntutan, tidak juga ingin ini itu dan lain sebagainya. Demikian jika perut kenyang, maka anggota-anggota lain yang menjadi lapar, banyak permintaan dan rongrongan.

 

Kesimpulannya kata Ibnu Hasan Bisry At-Turjani, bahwa pekerjaan dan ucapan seseorang tergantung kepada makan dan minumnya. Jika yang masuk haram, akan keluar pula yang haram dan jika yang masuk barang yang berlebih-lebihan, maka yang keluar demikian pula.

 

"Seolah-olah makanan dan minuman itu benih, sedangkan pekerjaan itu merupakan tanaman yang terjadi dari benih itu sendiri," katanya.

 

2. Banyak makan akan menyempitkan akal dan pengetahuan serta menghalangi kecerdikan. Hal itu seperti  dikemukakan oleh Ad-Daruquthang Rah.a. 

 

" Bila engkau menginginkan sesuatu dari kebutuhan dunia dan akhirat janganlah engkau makan dahulu sehingga tercapai maksud itu, karena makan itu mengubah fikiran menjadi lesu. Hal ini telah nyata dan dirasakan oleh yang telah mengalaminya."

 

4. Banyak makan akan menjadi orang kurang beribadah, karena dengan banyak makan tubuh akan menjadi berat, mata mengantuk, seluruh anggota tubuh lesu walaupun dipaksa tidak dapat berbuat apa-apa lagi, kecuali tidur nyenyak, seperti bangkai yang dibuang.

 

5. Banyak makan akan menghilangkan manisnya ibadah. Berkata Abu Bakar Ash Siddiq Ra. "Sejak aku memeluk Islam, belum pernah aku mengenyangkan perutku, karena ingin dapat merasakan manisnya beribadah; belum pernah aku kenyang minum, karena amat sangat rindu kepada Rabbku."

 

6. Terlalu banyak makan akan menimbulkan bahaya terjerumus kedalam syubhat atau haram, karena barang yang halal itu datangnya kepadamu hanya sekedar menjadi bekal. Nabi SAW bersabda. "Sesungguhnya yang halal itu tidak datang kepadamu melainkan menjadi bekal, dan yang haram itu datangnya kepadamu menjadi bertimbun."

 

7. Terlalu banyak makan akan menyebabkan hati menjadi lelah dan badan seperti harus mencari-cari barang untuk di belanja. 

 

Sering berobat dari penderitaan sakit disebabkan penyakit yang kadang-kadang timbul karena perut terlalu penuh. Dampak lainnya kerugian dalam agama seperti menjadi malas beribadah atau jadi berkurang amalan ibadah disebabkan kurang mampu untuk selalu suci (mempunyai wudhu) karena sering buang angin dan buang air dan sebagainya kurang kuat itikaf.

 

"Karena untuk keperluan tersebut terpaksa sering keluar  masjid. Mengalami kesulitan untuk berpuasa karena tidak biasa lapar," katanya.

 

8. Banyak makan, sudah dipastikan akan banyak urusan terhadap dirinya di akhirat dan akan mengalami kepayahan di saat sakaratul maut. Dalam hadis. "Sakitnya sakaratul maut itu ditentukan menurut banyak dan sedikitnya kenikmatan dunia, sebab banyak mengambil kesenangan dunia kelak akan banyak menerima kebahagiaan di akhirat."

 

9. Terlalu banyak makan menyebabkan kurangnya ganjaran. Allah SWT berfirman. "Kamu telah menghabiskan kesenanganmu di dunia, berarti engkau telah bersenang-senang dengan kesenangan dunia, maka sekarang engkau disiksa dengan siksaan yang hina sekali karena engkau takabur di muka bumi tanpa hak dan sebab, yang berarti engkau keluar dari batasan yang ditetapkan oleh Allah. "

 

10. Bahaya yang terakhir ialah meskipun makan makanan halal, namun akan ditanya nanti oleh Allah, dari mana kamu dapatkan barang halal itu pasti akan dihisab kelak. Artinya yang halal dihisab yang haram diazab. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement