Sabtu 06 Mar 2021 03:20 WIB

Filipina Temukan 52 Kasus Covid-19 Varian Afrika Selatan

Para ahli khawatir varian baru ini akan mempersulit vaksinasi.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina melaporkan ada 52 kasus lagi varian virus Corona sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan. Demikian dilaporkan  Kementerian Kesehatan, Jumat.

Kemunculan kasus tersebut menimbulkan tantangan baru bagi Filipina, salah satu negara di Asia yang paling parah dilanda wabah Covid-19. Dari kasus baru varian yang dikenal sebagai B.1.351, 41 kasus muncul di Manila, sedangkan yang lain masih diverifikasi.

Baca Juga

Filipina pertama kali melaporkan enam kasus varian tersebut pada Selasa (2/3). Negara Asia Tenggara itu memulai vaksinasi pada Senin (1/3), namun para ahli kesehatan khawatir penemuan varian baru dapat mempersulit program penyuntikan tersebut.

Otoritas kesehatan pada Jumat juga melaporkan 31 infeksi lagi varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris sehingga meningkatkan jumlah keseluruhan menjadi 118 kasus. Selain dua varian tersebut, kementerian kesehatan mengatakan telah mendeteksi 42 lagi kasus "mutasi yang berpotensi signifikan secara klinis".

Kasus-kasus tersebut ditemukan dalam sampel yang diambil dari para warga Filipina yang kembali dari luar negeri serta penduduk di Manila dan Filipina tengah. Kementerian Kesehatan Filipina, Jumat, melaporkan 3.045 kasus baru Covid-19. Ini peningkatan harian tertinggi dalam lebih dari empat bulan.

Sementara itu, Presiden Rodrigo Duterte pada Kamis (4/3) menjamin keamanan vaksin Covid-19. Ia mengimbau masyarakat untuk divaksin sesegera mungkin. Vaksinasi, kata Duterte, adalah kunci untuk menjalankan kembali ekonomi negara yang mengalami penyusutan paling tajam pada 2020.

Pasokan Filipina berupa 600 ribu vaksin buatan Sinovac Biotech China dan lebih dari 480.000 dosis vaksin AstraZeneca, yang diamankan melalui fasilitas COVAX, sudah tiba pada Kamis.

Filipina lebih lambat daripada beberapa negara tetangganya dalam meluncurkan program vaksinasi karena negara itu kekurangan pasokan.Pasokan yang minim telah menghambat upaya pemerintah Filipina dalam mengamankan jutaan dosis untuk melaksanakan vaksinasi pada 70 juta dari 108 juta penduduknya tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement