Sabtu 06 Mar 2021 08:35 WIB

UEA akan Sulap Aceh Singkil Jadi Destinasi Wisata

Ada tim yang sedang mendalami pulau mana saja yang kosong dan bisa dikembangkan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Uni Emirat Arab Amazing Week Bussiness Forum
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Uni Emirat Arab Amazing Week Bussiness Forum

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Uni Emirat Arab mensepakati rencana kerjasama pariwisata di wilayah Aceh, khususnya di daerah Singkil. Salah satu perusahaan pariwisata asal Arab ini akan menyulap pulau pulau kosong di Aceh untuk menjadi destinasi wisata.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan saat ini sudah ada tim yang sedang mendalami pulau pulau mana saja yang memang kosong dan bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata. Presiden, kata dia sudah merestui rencana ini.

"Ada pulau kosong di sekitar Singkil yang bisa kami buat resort wisata. Kami melakukan studi ini dengan sangat cepat. Presiden juga sudah memberikan lampu hijau saat kami bertemu di Bogor," ujar Luhut, Jumat (5/3).

Rencana ini bukan isapan jempol saja sebab proyek bernilai 500 juta dolar AS ini sudah diteken Letter Of Intent nya antara Gubernur Aceh dan investor asal Arab tersebut. Kesepakatan tersebut dibuat saat Bussines Week UEA dan Indonesia dua hari ini.

Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Al Mazroui telah menjadi saksi penandatanganan Letter of Intent (LoI) untuk investasi perusahaan asal UEA di Aceh, Indonesia.

"Sudah ada indentifikasi pulau-pulau yang diharapkan tim bisa final," kata Suhail.

Bila proses ini selesai, maka investasi akan dilanjutkan pada tahapan persetujuan. Untuk itu pihaknya saat ini masih menunggu para pihak yang melakukan pendalaman terkait rencana investasi tersebut.

"Kemudian kita akan pindah ke tahap berikutnya yaitu memiliki beberapa persetujuan yang pasti. Saya lebih suka menunggu sampai mereka mencapai tahap itu," tutur Suhail.

Suhail mengatakan sebagai bagian dari pemerintah UEA, dia hanya memfasilitasi beberapa perusahaan yang akan berinvestasi di Indonesia. "Tugas saya dan Jenderal Luhut adalah memfasilitasi. Memastikan tidak ada yang menghambat rencana tersebut," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Suhai mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Aceh yang telah memberikan dukungan kepada perusahaan dari UEA yang akan berinvestasi. Segera dan secepatnya dia akan memberikan informasi terkini terkait perkembangan rencana pembangunan resor di Aceh.

"Kami akan memberikan kejutan kepada Anda semoga hal ini sesuai dengan perkembangannya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement