Ahad 07 Mar 2021 10:58 WIB

Chile Sumbang 40 Ribu Dosis Vaksin ke Ekuador dan Paraguay

Chile telah melakukan vaksinasi dosis pertama terhadap seperempat populasinya.

Warga Chile mengantre untuk divaksinasi di sekolah Carmela Carvajal, Santiago, Rabu (3/3).
Foto: AP Photo/Esteban Felix
Warga Chile mengantre untuk divaksinasi di sekolah Carmela Carvajal, Santiago, Rabu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Ekuador dan Paraguay masing-masing menerima sekitar 20 ribu dosis vaksin virus corona Sinovac dari Chile, kata kedua pemerintah negara penerima itu pada Sabtu (6/3). Donasi dengan total 40 ribu dosis memberikan contoh nyata tentang kesenjangan dalam kampanye inokulasi negara-negara Amerika Selatan.

Menurut data Reuters, Chile, salah satu negara terkaya di Amerika Latin, menempati urutan keenam di dunia untuk pemberian suntikan vaksin per kapita. Saat ini, seperempat populasi telah menerima satu dosis.

Baca Juga

Sebaliknya, peluncuran lambat Ekuador telah memicu kritik terhadap Presiden Lenin Moreno oleh otoritas kota, yang berencana mengimpor vaksin sendiri. Paraguay juga menghadapi kritik domestik yang keras atas peluncurannya.

Ekuador telah memberikan sekitar 65 ribu dosis vaksin Pfizer pada Jumat (5/3), untuk petugas kesehatan dan penghuni panti jompo. "Hubungan bilateral membuahkan hasil," tulis Moreno di Twitter pada Sabtu (6/3), seraya menambahkan, Ekuador akan menggunakan sumbangan dari Chile untuk memvaksin petugas kesehatan. 

Kementerian kesehatan Ekuador mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac buatan China.

Kementerian Luar Negeri Paraguay mengumumkan kedatangan 20 ribu dosis vaksin, juga disumbangkan oleh Chile, pada saat Presiden Mario Abdo menghadapi demonstrasi menentang penanganan pandemi.

Program imunisasi di Paraguay dimulai pada akhir Februari dengan 4.000 dosis vaksin Sputnik V Rusia. Vaksin di Paraguay ditujukan untuk petugas kesehatan. Sekitar 3.278 orang telah meninggal di Paraguay akibat Covid-19, menurut data resmi.

Ekuador berencana memberikan 20 juta dosis total berbagai vaksin Covid-19 pada akhir tahun, cukup untuk menginokulasi antara 60 persen-70 persen populasi di atas usia 18 tahun. Negara ini telah mencatat hampir 16 ribu kematian akibat virus corona baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement