Rabu 10 Mar 2021 14:23 WIB

Tak Dapat Vaksin dari AS, Meksiko Beralih ke China

Amerika Serikat masih fokus untuk melakukan vaksinasi terhadap warganya.

Seorang dokter menerima vaksin virus Corona Sinopharm (ilustrasi).
Foto: AP / Fareed Khan
Seorang dokter menerima vaksin virus Corona Sinopharm (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko beralih ke China untuk mengisi kekurangan jumlah vaksin. Meksiko memesan 22 juta dosis vaksin ke China.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard pada Selasa (9/3). Pernyataan itu disampaikan Menlu Meksiko sepekan setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengesampingkan langkah berbagi vaksin Covid dengan Meksiko dalam jangka pendek.

Baca Juga

"Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mempelopori upaya untuk mendapatkan lebih banyak bantuan vaksin COVID dari China," kata Ebrard."Sebagai hasil dari proses yang dipimpin secara pribadi oleh presiden (Obrador), kami telah menerima konfirmasi bahwa kita akan mendapatkan tambahan pasokan vaksin hingga 22 juta dosis," kata Ebrard dalam konferensi pers reguler.

Peluncuran vaksin di Meksiko telah dikritik karena terlalu lambat, meskipun para pejabat mengatakan mereka terkendala oleh penundaan dalam menerima vaksin di tengah kekurangan pasokan vaksin global.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden tampaknya telah menolak permintaan Lopez Obrador, setidaknya dalam jangka pendek, agar AS membagikan vaksinnya kepada Meksiko. Biden mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah memberikan vaksin kepada warga Amerika Serikat.

Menlu Ebrard mengatakan, Meksiko telah memesan 10 juta dosis tambahan vaksin Covid Sinovac China untuk dikirimkan antara Mei dan Juli. Jumlah itu di luar 10 juta dosis yang sudah dipesan, yang akan tiba antara Maret dan Mei.

"Tiga juta dosis vaksin Covid buatan CanSino Biologics Inc China akan tiba di Meksiko pada Rabu dan akan dikirim ke negara bagian Queretaro di mana mereka akan dikemas," kata Ebrard dalam sebuah cuitan di Twitter.

Ebrard menambahkan bahwa Meksiko juga akan memesan 12 juta dosis vaksin COVID yang dibuat oleh Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) setelah vaksin tersebut disetujui oleh regulator kesehatan Meksiko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement