Rabu 10 Mar 2021 23:47 WIB

Paus Kecam Penjualan Senjata ke Teroris

Penjualan senjata ke kelompok teroris dikecam Paus.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
 Paus Kecam Penjualan Senjata ke Teroris. Foto: Paus Fransiskus tiba di bandara Irbil, Irak, Minggu, 7 Maret 2021. Paus Fransiskus tiba di Irak utara pada hari Minggu, di mana ia berencana untuk berdoa di reruntuhan gereja yang dirusak atau dihancurkan oleh ekstremis ISIS dan merayakan Misa di ruang terbuka. hari terakhir kunjungan paus yang pertama ke negara itu.
Foto: AP/Hadi Mizban
Paus Kecam Penjualan Senjata ke Teroris. Foto: Paus Fransiskus tiba di bandara Irbil, Irak, Minggu, 7 Maret 2021. Paus Fransiskus tiba di Irak utara pada hari Minggu, di mana ia berencana untuk berdoa di reruntuhan gereja yang dirusak atau dihancurkan oleh ekstremis ISIS dan merayakan Misa di ruang terbuka. hari terakhir kunjungan paus yang pertama ke negara itu.

IHRAM.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengecam produsen senjata, termasuk penyelundup, yang menjual produknya ke kelompok teroris. Dia menyampaikan seusai melakukan kunjungan ke Irak pekan lalu.

"Saya bertanya pada diri sendiri (selama perjalanan Irak), 'Siapa yang menjual senjata kepada teroris?' Siapa yang menjual senjata kepada teroris hari ini yang sedang melakukan pembantaian di tempat lain, misalnya di Afrika ?" kata Paus Fransiskus pada Rabu (10/3).

Baca Juga

Dia menginginkan ada pihak yang dapat menjawab pertantanyaannya. Terkait kunjungannya ke Irak, Paus Fransiskus menyebut rakyat Irak memiliki hak untuk hidup damai. "Mereka memiliki hak untuk menemukan kembali martabat yang menjadi milik mereka," ujarnya.

Paus Fransiskus mengaku bersyukur dapat melakukan kunjungan ke Irak. Ia menggambarkannya sebagai harapan setelah perang dan terorisme melanda negara itu selama bertahun-tahun.

Dia pun menyanjung pertemuannya dengan Ayatollah Ali al-Sistani sebagai momen tak terlupakan. Al-Sistani merupakan ulama Syiah terkemuka, baik di Irak maupun negara lain.

Beberapa jam setelah Paus Fransiskus meninggalkan Irak pada Senin (8/3), Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mendesak kelompok politik yang bersaing di negaranya untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog. Menurutnya langkah seperti itu bakal mencerminkan cinta dan toleransi yang ditunjukan selama kunjungan Paus Fransiskus. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement