Kamis 11 Mar 2021 07:07 WIB

Pemkab Tangerang Kaji Rencana Buka Sekolah Awal Juli

Ada tren peningkatan Covid-19 di setiap libur panjang.

Pemkab Tangerang Kaji Rencana Buka Sekolah Awal Juli
Foto: Wahdi Septiawan./ANTARA FOTO
Pemkab Tangerang Kaji Rencana Buka Sekolah Awal Juli

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten mengkaji kembali rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka bagi sekolah tingkat SD dan SMP pada awal Juli 2021.

"Melihat tren peningkatan Covid-19 di setiap ada libur panjang, jadi kita akan mengkaji kembali. Jangan sampai dipaksa dulu membuka belajar tatap muka," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar usai menghadiri rapat evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Tangerang Raya, Rabu (10/3).

Baca Juga

Ia mengatakan, sebagai pengambil kebijakan tidak ingin mengambil risiko jika pembelajaran tatap muka tersebut dipaksakan. Karena dikhawatirkan akan membahayakan anak-anak sekolah.

"Sekarang kita akan menghadapi bulan suci Ramadhan, kemudian Lebaran pada Mei. Kalau dihitung satu bulan dari itu berarti akhir Juni diprediksi akan mengalami peningkatan kasus Covid-19. Jadi apakah mungkin kita tetap membuka sekolah tatap muka pada awal bulan Juli," katanya.

Ia menjelaskan, meskipun saat ini di sektor tenaga pendidiknya sudah menjalani penyuntikan vaksinasi Covid-19, namun ia tidak bisa menjamin keamanan bagi para siswa dan para orang tuanya. Akan tetapi, secara teknsinya seperti dalam penerapan protokol kesehatan di seluruh sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang sudah siap dalam menjalankan pelaksanaan tatap muka.

"Kita masih menunggu petunjuk dan melihat situasi kondisi terakhir dari penyebaran Covid-19. Termasuk nanti petunjuk dan saran Gubernur Banten Wahidin Halim terkait kesepakatan pembukaan sekolah tatap muka," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makrim menargetkan pembukaan sekolah secara tatap muka bisa terlaksana pada Juli 2021. Hal itu dilakukan setelah proses vaksinasi kepada lima juta guru dan tenaga pendidik jika bisa rapung pada Juni 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement