Kamis 11 Mar 2021 16:39 WIB

Tanzania: Jamaah Haji Hadapi Batasan Terkait Covid-19

Ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 28 Juli.

Tanzania: Jamaah Haji Hadapi Batasan Terkait Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Tanzania: Jamaah Haji Hadapi Batasan Terkait Covid-19 (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,NAIROBI --- Jamaah haji yang melaksanakan ibadah di Makkah, Arab Saudi, tahun ini harus mematuhi pembatasan kesehatan akibat pandemi Covid-19. Salah satunya, Saudi menetapkan batasan usia, mengingat virus tersebut rentan bagi beberapa pihak.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi biasanya akan merilis informasi dan pedoman mengenai haji, yang kemudian dikomunikasikan ke misi diplomatik negara di luar negeri. Namun, hingga saat ini hal itu belum dilakukan.

Dilansir di All Africa, Kamis (11/3), ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dimulai pada 28 Juli dan berakhir pada 2 Agustus. Jamaah haji harus melakukan perjalanan ke Makkah, Mina, Arafah dan Madinah untuk menyelesaikan rukun Islam yang kelima.

"Para peziarah akan dikenakan pembatasan perjalanan yang lebih ketat kali ini, sebelum mereka memasuki Kerajaan Arab Saudi. Mereka juga harus mematuhi jarak sosial saat bolak-balik di antara tempat-tempat suci," kata Sekretaris Eksekutif Komisi Wakaf dan Kepercayaan daerah Zanzibar, Abdulla Talib Abdulla.

Dalam wawancara telepon, Abdulla mengatakan Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang pelaksanaan haji. Meski demikian, dia telah berkonsultasi dengan Komisaris Tinggi Tanzania untuk negara tersebut, Ali Jabir Mwadini.

Dari hasil diakusi, diketahui ada pembicaraan atau pembahasan tentang batas usia jamaah, maksimal 60 tahun. Batasan usia ini diperlukan mengingat virus Covid-19 membawa efek yang lebih parah pada kategori lanjut usia (lansia).

"Kami menunggu hingga Bulan Suci Shaaban atau Ramadhan, ketika Arab Saudi jika menginformasikan seputar pembatasan yang akan diberlakukan, termasuk tindakan pengendalian vaksin yang belum dikonfirmasi," lanjut Abdulla.

Biayanya, rata-rata masyarakat Zanzibari mengeluarkan biaya 4.000 dolar AS untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah. Dengan adanya pembatasan perjalanan, biaya ini bisa mengalami peningkatan.

Abdulla, yang juga merupakan penghubung pemerintah Zanzibar untuk urusan haji, mengatakan dia memprediksi terjadi penurunan jumlah jamaah dari Zanzibar, jika biaya haji meningkat menjadi 6.000 dolar AS.

Zanzibar rata-rata memberangkatkan 1.500 peziarah setiap tahunnya. Pelaksanaan haji tahun lalu mencatatkan tingkat partisipasi rendah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu hanya 1.000 jamaah dari yang biasanya dua juta orang.

Afrika Sub-Sahara menyumbang setidaknya 10 persen dari Muslim seluruh dunia yang mengunjungi situs Islam paling suci setiap tahunnya. 

 

Sumber: https://allafrica.com/stories/202103110240.html

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement