Jumat 12 Mar 2021 14:26 WIB

Alasan Muhammad SAW dan Para Nabi tak Pernah Maksiat 

Rasulullah Muhammad SAW dan para nabi dijaga Allah SWT

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah Muhammad SAW dan para nabi dijaga Allah SWT. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah Muhammad SAW dan para nabi dijaga Allah SWT. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam telah sepakat bahwa utusan Allah SWT Rasulullah ﷺ merupakan manusia yang paling sempurna dalam menyampaikan wahyu, dia tidak berbohong, tidak lupa dan juga tidak dilupakan. Dan hanya Nabi yang terjaga (mashum).

 

Baca Juga

Dilansir dari laman Islamweb pada Jumat (12/3), Allah SWT berfirman,سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ "Kami akan membacakan (Alquran) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa." (QS Al-A'la: 6). Selanjutnya Allah SWT juga berfirman: 

 

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ "Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS An-Najm: 3-4). 

 

Allah SWT senantiasa melindungi mereka dari dosa besar dan dosa kecil. Hal ini dilakukan agar tetap mempertahankan ketinggian mereka. 

 

Adapun kesalahan yang dilakukan nabi, maka Allah SWT akan dengan cepat menegurnya. Sebelumnya, pada saat itu sahabat Rasulullah, Abdullah bin Ummi Maktum pernah datang kepada Nabi, dan meminta untuk dibimbing beliau, namun Rasulullah menolaknya. Saat itu beliau tengah sibuk berbicara dengan tokoh Quraisy. Kemudian Allah SWT berfirman: 

 

عَبَسَ وَتَوَلّٰٓ اَنۡ جَآءَهُ الۡاَعۡمٰىؕ "Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum)." (QS Abasa: 1-2). Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

 

نَزَلَ نَبِيٌّ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ تَحْتَ شَجَرَةٍ فَلَدَغَتْهُ نَمْلَةٌ فَأَمَرَ بِجَهَازِهِ فَأُخْرِجَ مِنْ تَحْتِهَا ثُمَّ أَمَرَ بِبَيْتِهَا فَأُحْرِقَ بِالنَّارِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ فَهَلَّا نَمْلَةً وَاحِدَةً 

 

"Ada seorang Nabi di antara Nabi-nabi yang singgah di bawah pohon kemudian digigit semut. Maka dia memerintahkan agar mengeluarkan semut itu dari bawah pohon itu lalu memerintahkan agar membakar rumah semut itu. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi tersebut: "Apakah hanya karena seekor semut (yang menggigitmu lalu kamu membakar semua?)." (HR Bukhari).

Beberapa hal di atas merupakan...

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement