Ahad 14 Mar 2021 16:08 WIB

Airlangga Temui Prabowo, Golkar: Pilpres Masih Terlalu Dini

Meutya mengatakan, pertemuan Airlangga dan Prabowo membahas sejumlah isu nasional.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Meutya Hafid
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Meutya Hafid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Meutya Hafid mengatakan, saat ini pembahasan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pernyataan itu merespons penilaian bahwa pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait Pilpres 2024.

Meutya mengatakan Partai Golkar memang membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain. "(Pilpres 2024) Masih terlalu dini ya, yang utama bersahabat baik dengan seluruh partai. Karena dalam Rapat Pimpinan Nasional kemarin, Golkar kembali menegaskan, membuka koalisi dengan semua," ujar Meutya saat dikonfirmasi, Ahad (14/3).

Baca Juga

Ia mengatakan, pertemuan kedua ketua umum membahas sejumlah isu nasional. Beberapa di antaranya terkait food estate dan rencana pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

Sebab, Airlangga adalah Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). Sedangkan Prabowo adalah Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI).

"Pertemuannya dalam rangka persiapan Bidding Olimpiade 2023," ujar Meutya 

Pertemuan itu juga merupakan bentuk silaturahmi antara Partai Golkar dan Gerindra. Ia menilai pembicaraan antara keduanya wajar, khususnya karena mereka merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Bicara tentang kerja sama antarpartai, dalam berbagai hal terutama demi mendukung pemerintah mengawal perang terhadap Covid-19 dan lainnya," ujar Meutya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai peluang Airlangga untuk maju pada Pilpres 2024 cukup besar. Sebab, suara Golkar yang tinggi dan posisi menteri yang saat ini dijabatnya dapat meningkatkan elektabilitasnya.

“Peluang Airlangga untuk maju besar, karena beliau Ketum Golkar, seperti yang diketahui kursi Golkar itu besar,” ujar Qodari saat dihubungi.

Ia menilai silaturahim politik yang dilakukan Airlangga dalam beberapa waktu terakhir juga sebagai ajang untuk membicarakan koalisi pada 2024. Sebab, hingga saat ini, ia diketahui sudah bertemu dengan tiga ketua umum partai, yakni Surya Paloh, Suharso Monoarfa, dan Prabowo Subianto.

Jika Airlangga benar-benar berniat untuk maju menjadi calon presiden, ia mengatakan, Golkar tinggal berkoalisi dengan satu partai menengah untuk mencapai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu sudah mengantongi suara sebesar 12,31 persen.

"Menarik kalau bertemu (berkoalisi) dengan Nasdem, misalnya. Sebab, dua partai ini kalau berkoalisi bisa maju kontestasi pilpres 2024,” ujar Qodari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement