Senin 15 Mar 2021 17:37 WIB

WHO Masih Periksa Efek Vaksin Astrazeneca

Sejumlah negara telah menangguhkan penggunaan vaksin Astrazeneca

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Vaksin AstraZeneca Covid-19
Foto: Jung Yeon-je /Pool via AP
Vaksin AstraZeneca Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Soumya Swaminathan mengatakan, masih belum jelas apakah vaksin Astrazeneca menyebabkan pembekuan darah atau tidak. Hal ini dia tuturkan menyusul laporan efek samping vaksin yang menimbulkan penggumpalan darah pada orang setelah disuntik.

Menurutnya, efek samping yang dilaporkan setelah vaksinasi harus dilihat dalam konteks kejadian yang terjadi secara alami pada populasi. "Hanya karena dilaporkan setelah vaksinasi tidak berarti bahwa itu karena vaksinasi. Itu bisa sama sekali tidak berhubungan," ujarnya seperti dikutip laman Forbes, Senin (15/3).

Baca Juga

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dilaporkan oleh New York Times sudah membeli 30 juta jumlah dosis vaksin Astrazeneca. Namun demikian, vaksin tersebut belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan masih menjalani uji klinis fase ketiga.

Sejumlah negara telah menangguhkan penggunaan vaksin Astrazeneca merujuk pada efek samping yang dikabarkan membuat perempuan Denmark meninggal usai divaksin. Negara terakhir hingga Ahad (14/3) waktu setempat yang menangguhkan vaksin Astrazeneca, ialah Belanda. Pemerintah Belanda mengumumkan, penggunaan vaksin Covid-19 imunisasi dari Astrazeneca ditangguhkan setidaknya hingga 29 Maret sebagai tindakan pencegahan.

Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge mengatakan, meskipun tidak ada kasus pembekuan darah yang dilaporkan di Belanda, belum ada bukti adanya hubungan langsung antara vaksin dan pembekuan darah. "Kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin," tuturnya.

Irlandia juga untuk sementara menangguhkan penggunaan suntikan imunisasi menyusul laporan dari Norwegia. Irlandia mencatat bahwa langkah tersebut adalah tindakan pencegahan karena tidak ada hubungan langsung yang telah dibuat antara vaksin dan efek samping.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement