Selasa 16 Mar 2021 19:29 WIB

Komisi Militer Gabungan Libya Bahas Pembersihan Ranjau Darat

Komisi itu membahas upaya untuk membersihkan ranjau dari jalan Sirte ke Misrata

Red: Nur Aini
Komisi Militer Gabungan 5+5 di Libya pada Senin (15/3) bertemu di kota pesisir Sirte untuk membahas upaya pembersihan bom ranjau dan sisa-sisa perang dari jalanan pinggir pantai yang menghubungkan kota itu ke Misrata.
Komisi Militer Gabungan 5+5 di Libya pada Senin (15/3) bertemu di kota pesisir Sirte untuk membahas upaya pembersihan bom ranjau dan sisa-sisa perang dari jalanan pinggir pantai yang menghubungkan kota itu ke Misrata.

 

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Komisi Militer Gabungan 5+5 di Libya pada Senin (15/3) bertemu di kota pesisir Sirte untuk membahas upaya pembersihan bom ranjau dan sisa-sisa perang dari jalanan pinggir pantai yang menghubungkan kota itu ke Misrata.

Baca Juga

"Pertemuan itu membahas kemajuan dalam menghilangkan ranjau di sepanjang jalan pantai," kata Mohamed Turjuman, direktur Pusat Penghapusan Ranjau Libya, kepada Anadolu Agency.

“Komisi itu menyerahkan laporan teknis mengenai area yang dibersihkan dari tambang kepada perwakilan UNSMIL dan pengamat internasional,” ungkap Turjuman.

Komisi Militer Gabungan 5 + 5 terdiri dari lima perwira militer senior dari pemerintah Libya dan lima dipilih oleh jenderal Khalifa Haftar. Pada 5 Februari, kelompok yang bertikai di Libya sepakat mengikuti pembicaraan yang dimediasi PBB untuk membentuk pemerintah sementara untuk memimpin negara itu melakukan pemilihan pada Desember ini, di mana Abdul Hamid Dbeibeh ditunjuk sebagai perdana menteri dan ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru.

Pekan lalu, parlemen Libya memberikan mosi percaya kepada Dbeibeh dengan 132 suara dari 133 anggota parlemen yang menghadiri sesi tersebut. Rakyat Libya berharap upaya ini akan mengakhiri perang saudara selama bertahun-tahun yang telah melanda negara itu sejak penggulingan dan pembunuhan Muammar al-Qaddafi pada tahun 2011.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/komisi-militer-gabungan-libya-bahas-pembersihan-ranjau-darat/2177195
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement