Selasa 16 Mar 2021 15:25 WIB

Enam Bencana Landa Sukabumi, Puluhan Rumah Terdampak

Bencana akibat hujan deras beberapa jam dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi pada Senin (15/3) malam dan Selasa (16/3) dini hari. Peristiwa ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras selama beberapa jam. Tampak petugas membersihkan sisa banjir di salah satu lokasi terdampak.
Foto: dok bpbd sukabumi
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi pada Senin (15/3) malam dan Selasa (16/3) dini hari. Peristiwa ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras selama beberapa jam. Tampak petugas membersihkan sisa banjir di salah satu lokasi terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi pada Senin (15/3) malam dan Selasa (16/3) dini hari. Peristiwa ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras selama beberapa jam.

"Hujan deras yang mengguyur dan cuaca ekstrem pada Senin malam pukul 23.00 WIB menyebabkan serangkaian banjir, longsor dan cuaca ekstrem," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Selasa (16/3). Bencana itu tersebar di Kecamatan Gunungpuyuh, Warudoyong dan Cikole.

Dari catatan Pusdalops PB BPBD Kota Sukabumi menyebutkan ada enam kejadian bencana baik banjir lintasan, banjir luapan, dan longsoran. Pertama kata Zulkarnain, banjir lintasan di Jalan Cermerlang RT 02 dan RT 03/ RW 04, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong.

Bencana ini disinyalir karena sampah yang menutupi saluran air dan saluran pembuangan drainase yang kecil sementara debit air besar. Kejadian itu berdampak pada terendamnya rumah warga yang dihuni 16 kepala keluarga (KK), tempat ibadah Almahfiroh dan warung warga dengan luas yang terdampak 1800 m2. Nilai kerusakan atau kerugian ditaksir Rp 40.000.000.

Bencana kedua yakni banjir lintasan di Jalan Aminta Azmali kampung baru Skip RT 04 RW 09, Kelurahan Sriwedari, Gunungpuyuh yakni bangunan dan kawasan pondok pesantren (Pontren) Assirojul Munir dan rumah sekitar tergenang luapan air banjir. Peristiwa tersebut diakibatkan tumpukan sampah sehingga sungai meluap karena hujan ke kawasan tesebut.

Dampaknya sembilan ruangan dan beberapa peralatan santri untuk mengaji rusak setelah terendam air. Kerugian dari bencana ini sekitar Rp 20.000.000 dengan taksiran cakupan dampak 300 m2.

Selanjutnya kata Zulkarnain, banjir luapan di Kampung Babakan Garung RT 01 RW 06, Kelurahan Karangtengah, Gunung Puyuh. Bencana ini disebabkan hujan lebat sehingga air sungai meluap dan mengakibatkan pagar rumah salah seorang warga bagian samping ambruk berakibat air masuk menggenang dan berlumpur.

Zulkarnain menerangkan, kejadian pada Selasa dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dengan nilai kerugian sekitar Rp 5.000.000. Bencana ke empat, yakni banjir genangan berlokasi di sekitar trotoar jalan RA Kosasih dekat bandros Ciaul, Kelurahan Kebonjati, Cikole."Disinyalir akibat luapan air drainase yang tersumbat dan dari saluran buang air rumah warga sekitar," kata Zulkarnain. 

Akibatnya satu unit rumah warga tergenang dan luapan lumpur. Ke lima, longsoran tanah di Kampung Tanjung Sari Jalan Merbabu RT 05 RW 04, Kelurarahan Karangtengah, Gunungpuyuh berakibat rusaknya atap rumah warga dan kabel listrik tertarik.Diduga bencana terjadi karena posisinya pada tempat yang miring dan kontur tanah yang labil dengan taksiran kerugian Rp 5 juta. Terakhir longsoran aliran sungai di Kampung Kebondanas RT 03 RW 05 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh yang mengakibatkan tanggul jebol tergerus massa air seukuran 12 m dan menggerus jembatan.

Posisi tanggul berada dibawah jembatan jalan Raya Raweuy (Jembatan Palasari Ciseupan), sehingga mengancan pinggir rumah rumah warga. Secara keselurhan kejadian ini berdampak pada 19 rumah terendam banjir dan tiga rumah warga rusak ringan. Selain itu berdampak pada sarana pendidikan satu unit, tempat ibadah satu unit, dan warung satu unit. Total taksiran nilai kerugian Rp 200 juta dan luas cakupan terdampak 1.966 meterpersegi."Dalam kejadian ini korban jiwa nihil," kata Zulkarnain. Sementara jumlah dan titik sebaran yakni di tiga kecamatan dan empat kelurahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement