Rabu 17 Mar 2021 16:50 WIB

Presiden Minta HMI Adaptif dengan Perubahan Zaman

Presiden memandang bahwa HMI merupakan organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Jokowi saat memberikan pernyataannya terkait penangkapan Mensos Juliari Batubara dalam dugaan kasus suap bansos, Ahad (6/12).
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat memberikan pernyataannya terkait penangkapan Mensos Juliari Batubara dalam dugaan kasus suap bansos, Ahad (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adaptif terhadap perubahan zaman. HMI, ujar presiden, perlu menyesuaikan dengan disrupsi yang melanda nyaris seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. 

Pesan tersebut disampaikan Jokowi saat membuka secara virtual Kongres XXXI HMI tahun 2021 di Istana Negara, Rabu (17/3). Kongres yang secara fisik digelar di Surabaya pada 17-22 Maret 2021 mendatang tersebut mengusung tema 'Merajut Persatuan untuk Indonesia Berdaulat dan Berkeadilan'. 

Baca Juga

Dalam sambutannya, presiden memandang bahwa HMI merupakan organisasi yang banyak melahirkan tokoh umat dan para pemimpin bangsa yang berkontribusi pada ladang pengabdian yang luas dan beragam. Menurut presiden, banyak kader HMI yang kini menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Tetapi tantangan kita ke depan semakin besar. Kita tahu saat ini kita berada di era disrupsi dengan perubahan yang sangat cepat. Kita tidak boleh terpaku hanya pada kebesaran-kebesaran masa lalu," ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga berharap HMI mampu meneruskan dan mewujudkan cita-cita besar para pendiri untuk menyelaraskan keislaman dan keindonesiaan, memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman, dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa. Upaya tersebut, imbuh presiden, harus sejalan dengan semangat pembaruan, adaptif dan lincah terhadap perubahan, serta cepat dan cerdas dalam bertindak.

"Karena itu saya berpesan agar HMI tumbuh bersama zaman. Harus adaptif dengan kebaruan, tanggap menghadapi realitas-realitas baru, dan menyesuaikan diri dengan derasnya arus disrupsi dan perubahan," katanya.

Dalam mewujudkan cita-cita besar tersebut, HMI juga harus berkolaborasi dalam berbagai agenda penting pembangunan bangsa, termasuk dalam upaya prioritas saat ini untuk menangani pandemi, membantu masyarakat yang sedang berada dalam kesulitan, serta membangkitkan optimisme dan harapan agar bangsa dapat segera pulih dan bangkit dari pandemi.

"Saya percaya HMI bisa menjadi lokomotif kemajuan bangsa dan lebih aktif menyiapkan, melahirkan, SDM-SDM unggul serta pemimpin-pemimpin masa depan yang akan mengantarkan bangsa ini siap berkompetisi dalam era hiperkompetisi," ujar Jokowi. 

Sementara itu, Pj Ketua Umum Pengurus Besar HMI Arya Kharisma Hardy menambahkan bahwa momentum kongres HMI yang digelar dwi tahunan merupakan kesempatan setiap kader untuk memperbarui gagasan berislam dan berbangsa. HMI, ujarnya, juga terus menjaga posisinyasebagai mitra taktis dan kritis bagi pemerintah.

"Dengan karakter yang moderat dan inklusif, HMI telah tumbuh dengan berbagai varian konflik baik internal dan eksternal. Tak jarang kongres jadi ajang untuk mengukur kematangan intelektual kader sebelum masuk gerbang pengabdian," kata Arya. 

Dalam pembukaan Kongres XXXI HMI di Istana Negara, mendampingi presiden secara langsung ialah Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah peserta kongres HMI lain mengikuti jalannya acara dari Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, serta dari daerah masing-masing melalui konferensi video. N Sapto Andika Candra

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement