Rabu 17 Mar 2021 23:33 WIB

Kemenperin Buka Program Pendidikan Pengolahan Produk Kulit

Magetan selama ini dikenal sebagai sentra pengolahan industri kulit.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana pabrik pengolahan kulit
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana pabrik pengolahan kulit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui salah satu unit pendidikannya, yakni Politeknik ATK Yogyakarta, telah membuka Program Pendidikan Setara Diploma Satu Pengolahan Produk Kulit di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Upaya ini demi menciptakan tenaga kerja kompeten dalam memacu daya saing industri produk kulit di Tanah Air.

“Program ini merupakan kerja sama antara Kemenperin dengan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam rangka mendorong pertumbuhan industri produk kulit di Magetan secara khusus. Sebab, Magetan selama ini dikenal sebagai sentra pengolahan industri kulit yang memasok kulit dan produk kulit ke wilayah Jawa dan sekitarnya,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (17/3).

Baca Juga

Ia menyatakan, program setara D1 ini sejalan dengan tekad Kemenperin yang menargetkan kinerja industri penyamakan kulit pada akhir 2020 akan tumbuh satu persen dari realisasi 2019. “Kami proyeksi industri ini akan terus tumbuh positif dibarengi dengan penanganan pandemi Covid 19 yang semakin baik,” tutur dia. 

Kemenperin mencatat, industri penyamakan kulit nasional dapat memproduksi 23,5 juta lembar atau 250 ribu kaki persegi kulit jadi per tahun. Potensi ini perlu dioptimalkan seiring langkah meningkatkan pemenuhan kebutuhan bahan bakunya.

“Jadi sungguh tepat program penguatan industri berbasis komoditas unggulan daerah dilakukan melalui program pendidikan vokasi. Penyelenggaraannya berkerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar Arus.

Kepala BPSDMI menambahkan, pendidikan setara D1 ini merupakan wujud nyata pelaksanaan program link and match dengan industri dan bersifat tailor made. Hal itu sesuai kebutuhan industri yang diselenggarakan selama satu tahun dan lulusannya langsung diserap kerja oleh industri.

“Selain itu, tujuan dari program ini yaitu mendorong kewirausahaan di daerah tersebut,” kata dia. Seleksi penerimaan mahasiswa baru bagi Program setara D1 di Politeknik ATK Yogyakarta ini telah berlangsung sejak Januari hingga Februari lalu, dengan hasil yang diterima sebanyak 37 mahasiswa.

Bupati Magetan Suprawoto optimistis, penyelenggaraan pendidikan setara D1 di Politeknik ATK Yogyakarta ini diyakini dapat mendukun kemajuan industri kulit di Magetan. “Selain itu dapat membuat persebaran perguruan tinggi di Jawa Timur bagian barat makin merata,” ujarnya.

Program Pendidikan Setara D1 ini didukung oleh dosen tetap dan tidak tetap dari Politeknik ATK Yogyakarta. Kemudian ada dari praktisi dan akademisi perguruan tinggi lain, serta tim pengajar dari Pemerintah Kabupaten Magetan. Pada akhir masa perkuliahan nanti, mahasiswa akan mengikuti program magang di industri, baik industri produk kulit maupun alas kaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement