Kamis 18 Mar 2021 15:14 WIB

Alasan Rusia Tarik Dubesnya dari AS

Penarikan dubes setelah Joe Biden berkomentar soal dugaan intervensi Rusia di Pilpres

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia kembali memanggil utusan duta besarnya di Amerika Serikat (AS) untuk berkonsultasi pada Rabu (17/3) malam waktu setempat. Kremlin mengatakan, bahwa Rusia ingin menghentikan kerusakan yang tidak dapat diubah dalam hubungannya dengan AS.

"Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, telah diundang datang ke Moskow untuk konsultasi yang dilakukan dengan tujuan menganalisis apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi dalam konteks hubungan dengan Amerika Serikat," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir laman Daily Sabah, Kamis (18/3).

Baca Juga

Pengumuman itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan, Rusia akan "membayar harga" untuk campur tangan dalam pemilihan AS. Dalam hal ini, Biden setuju dengan penilaian bahwa timpalannya dari Rusia Vladimir Putin adalah seorang "pembunuh."

Komentarnya muncul setelah laporan intelijen Amerika setebal 15 halaman yang dirilis pada Selasa mendukung tuduhan lama bahwa Putin berada di balik campur tangan pemilihan Moskow. Meksi demikian, beberapa kali tuduhan itu disebut Rusia tidak berdasar.

Pada saat yang sama, Biden mencatat bahwa ada tempat-tempat yang menjadi kepentingan bersama untuk bekerja sama antara kedua negara. Seperti memperbarui perjanjian nuklir START, dan kedua pemimpin tersebut memiliki sejarah yang diketahui.

"Saya mengenalnya cukup baik. Hal terpenting berurusan dengan para pemimpin asing dalam pengalaman saya hanya mengenal orang lain," kata Biden.

Tentang Putin, Biden mengatakan dia tidak berpikir pemimpin Rusia itu memiliki jiwa. Ditanya apakah menurutnya Putin pembunuh, dia mengatakan kepada ABC, "Saya pikir (begitu)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement