Kamis 18 Mar 2021 20:33 WIB

24 Sekolah di Solo Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Uji coba fase pertama yang dilaksanakan mulai Senin (22/3).

Sekolah Tatap Muka (ilustrasi)
Foto: Republika/Mgrol100
Sekolah Tatap Muka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 24 sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, segera melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Uji coba fase pertama yang dilaksanakan mulai Senin (22/3).

Kalau sesuai Pak Wali kan PTM mulai Juli 2021. Oleh karena itu, mulai Senin nanti fase pertama pembelajaran tatap muka ada di 24 sekolah, tiga di antaranya yang dulu pernah mencoba simulasi pada November," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dwi Ariyanto di Solo, Kamis (18/3).

Baca Juga

Pada fase pertama tersebut pihaknya akan menitikberatkan pada pembiasaan perilaku anak di lingkungan sekolah. Pada uji coba ini para siswa akan mengikuti pembelajaran selama tiga jam tanpa istirahat. Uji coba fase ini akan dilakukan selama satu minggu.

"Setelah itu nanti bergantian kelas yang lain, standarnya hanya setengah kapasitas, maksimum 16 anak setiap kelas. Untuk kali ini baru diikuti oleh siswa kelas sembilan tingkat SMP," katanya.

Disinggung mengenai dimulainya uji coba pelaksanaan PTM tersebut, dikatakannya, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Solo mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Jika fase pertama dapat dilalui dengan lancar, uji coba akan dilakukan di fase kedua. Ia mengatakan pada fase kedua ini jam pelajaran ditambah menjadi lima jam dengan satu kali istirahat.

"Pada fase ini nantinya akan disimulasikan saat istirahat boleh ke perpustakaan atau ke UKS dengan protokol seperti apa," katanya.

Sesuai dengan arahan satuan tugas, dikatakannya, para siswa yang mengikuti PTM tersebut akan diidentifikasi tempat tinggalnya. Ia mengatakan jika sudah masuk zona hijau maupun kuning bisa mengikuti PTM. Namun jika tempat tinggalnya masih zona oranye atau merah maka disarankan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dulu.

"Selain itu, kalau siswa dalam kondisi sakit, terlepas diidentifikasi positif atau tidak, kami sarankan PJJ walaupun dia jadwalnya PTM, guru juga begitu. Selain itu, kalau di tengah jalan ada guru atau siswa yang kena (positif COVID-19) ya tutup (sekolah ditutup sementara)," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement