Jumat 19 Mar 2021 11:51 WIB

2,6 Juta Warga Arab Saudi Telah Divaksinasi

Arab Saudi memiliki 500 pusat vaksinasi Covid-19.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
2,6 Juta Warga Arab Saudi Telah Divaksinasi
Foto: Saudi Gazette
2,6 Juta Warga Arab Saudi Telah Divaksinasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan lebih dari 2,6 juta orang telah menerima vaksin Covid-19 di 500 pusat vaksinasi yang tersebar di seluruh Kerajaan. Kementerian terus mendorong mereka yang ingin melakukan vaksinasi untuk mendaftar melalui aplikasi Sehhaty kementerian dan memilih slot waktu.

Sementara itu pada Kamis, kementerian melaporkan 381 kasus baru, meningkatkan jumlah total infeksi di Kerajaan selama pandemi menjadi 383.880 kasus. Riyadh merupakan wilayah dengan kasus tertinggi yaitu 157 kasus, diikuti oleh Provinsi Timur (74), Makkah (58) dan Madinah (11). Sekarang ada 3.688 kasus aktif, 564 di antaranya dalam perawatan kritis.

Baca Juga

Sebanyak 240 pemulihan baru juga dilaporkan sehingga meningkatkan jumlah pemulihan di Kerajaan menjadi 373.601 kasus, Kamis (19/3). Enam kematian baru terkait virus corona dilaporkan, meningkatkan jumlah kematian nasional menjadi 6.591. Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 14,5 juta tes PCR, dengan 47.139 dilakukan dalam 24 jam terakhir.

Klinik kesehatan di Kerajaan, yang didirikan oleh kementerian sebagai pusat pengujian atau pusat perawatan, telah menangani ratusan ribu orang di seluruh negeri sejak merebaknya pandemi. Di antara seluruh pusat pengujian, pusat Taakad menyediakan tes Covid-19 bagi mereka yang tidak menunjukkan atau hanya menunjukkan gejala ringan atau yakin telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

Sedangkan Klinik Tetamman menawarkan perawatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus, seperti demam, kehilangan rasa dan bau, dan kesulitan bernapas. Janji temu untuk salah satu layanan dapat dilakukan melalui aplikasi Sehhaty.

Baca juga : Biden Perintahkan Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sementara itu, kementerian membantah rumor yang beredar di media sosial tentang seorang warga yang diduga meninggal di Rumah Sakit Taif usai menerima vaksin AstraZeneca. “Kami memberi tahu Anda bahwa tidak ada kematian atau komplikasi parah yang terdeteksi setelah menerima vaksin Covid-19,” kata kementerian tersebut menanggapi pertanyaan di Twitter.

Kementerian menindaklanjuti dengan menerbitkan video pendidikan tentang vaksin dan mendesak Saudi untuk menahan diri dari berbagi "kebohongan medis" secara online. “Kami memastikan pengejaran perlindungan maksimum, dan lebih sedikit efek samping, untuk mencapai situasi 'kekebalan',” tulis Asisten Wakil Menteri untuk Pengobatan Pencegahan Abdullah Mufarrih Assiri di Twitter.

https://www.arabnews.com/node/1827636/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement