Sabtu 20 Mar 2021 17:25 WIB

KKP Latih Masyarakat Kreasikan Olahan Ikan Unggulan

Ikan mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh.

Rep: retno wulandari/ Red: Hiru Muhammad
Kegiatan pengawasan petugas Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa Tengah, baru- baru ini. Ekspor produk perikanan Jawa Tengah bulan Agustus 2020 tetap menunjukkan tren positif di tengah situasi pandemi.
Foto: dok.BKIPM Semarang
Kegiatan pengawasan petugas Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa Tengah, baru- baru ini. Ekspor produk perikanan Jawa Tengah bulan Agustus 2020 tetap menunjukkan tren positif di tengah situasi pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan ‘Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan’ bagi masyarakat perikanan di Kabupaten Magelang pada 18-19 Maret 2021. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan di seluruh daerah Indonesia.

Para peserta dibekali materi terkait cara mengolah serta mengemas produk ikan lele dan ikan nila yang merupakan produk unggulan Kabupaten Magelang secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja berharap pelatihan ini dapat meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat sehingga turut meningkatkan daya tahan tubuh, terutama di tengah kondisi pandemi saat ini. Sebab, ikan merupakan bahan pangan kaya gizi. 

“Ikan mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Di samping itu, nilai biologisnya mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh tubuh,” tutur Sjarief. 

Sjarief menyatakan pelatihan ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam membangun SDM yang terampil, berpengetahuan, dan tanggap teknologi. “Melalui serangkaian pelatihan, KKP berupaya membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, dan berwawasan luas di bidang kelautan dan perikanan,” ucapnya.

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengungkapkan, meskipun jumlah produksi perikanan budidaya di Kabupaten Magelang cukup tinggi, namun angka konsumsinya masih rendah. Tercatat pada 2019, angka produksi untuk komoditas ikan lele dan nila mencapai lebih dari 5.000 ton per tahun, sementara angka konsumsi ikannya hanya sebesar 19,71 kg per kapita per tahun. 

Angka ini jauh di bawah AKI Provinsi Jawa Tengah sebanyak 33,71 kg per kapita per tahun dan AKI nasional yakni 54,49 kg per kapita per tahun pada saat itu. Lilly menilai, kondisi ini salah satunya disebabkan oleh masih kurangnya olahan produk ikan yang menarik minat masyarakat. 

“Diversifikasi produk olahan ikan di Kabupaten Magelang ini masih cukup awam, padahal potensi budidayanya melimpah. Masyarakat perlu dilatih mengolah produk perikanan di daerahnya menjadi produk yang bernilai tambah sekaligus meningkatkan konsumsi ikan masyarakat,” ucap Lilly. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement